Pangkas Utang, Jasa Marga Jual 35% Saham PT JTT

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 9 Desember 2024 16:02 WIB
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Foto: Repro)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Foto: Repro)

Jakarta, MI - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) berencana untuk mengurangi utang secara signifikan setelah menerima pembayaran kedua dari Grup Salim terkait penjualan 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry, menyampaikan bahwa dia baru saja bertemu dengan Direktur Keuangan Jasa Marga, Pramitha Wulanjani, untuk membahas perkembangan terbaru perusahaan setelah transaksi divestasi diselesaikan.

Dalam pertemuan tersebut, manajemen Jasa Marga mengungkapkan bahwa perusahaan telah menerima pembayaran tahap kedua dari divestasi PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) sebesar Rp6,1 triliun pada 4 Desember 2024. “Perusahaan berencana mulai mengurangi utang lebih lanjut dari dana ini pada Desember 2024,” kata Richard, Senin (9/12/2024). 

Total nilai divestasi 35% saham JTT kepada konsorsium Grup Salim dan GIC tercatat sebesar Rp15,75 triliun, dengan pembayaran yang dilakukan secara bertahap.

Richard menambahkan bahwa manajemen Jasa Marga, dalam proyeksi mereka, menetapkan biaya utang (cost of debt) sebesar 7,5% pada tahun 2025. Suku bunga utang di tingkat induk diperkirakan sebesar 6,5%, sementara untuk tingkat proyek berada di kisaran 7% hingga 9%.

Selain itu, diperkirakan gearing ratio Jasa Marga akan turun di bawah panduan mereka, yakni 2x, meskipun perusahaan memiliki kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk lima proyek jalan tol baru yang direncanakan pada 2025. “Kami memperkirakan capex [JSMR] sekitar Rp7 triliun untuk 2025,” ujar Richard. 

Berdasarkan laporan keuangan per akhir September 2024, Jasa Marga mencatatkan utang bank jangka pendek sebesar Rp10,6 triliun, jumlah ini  mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp4,49 triliun.

Pada periode Januari hingga September 2024, perseroan juga mencatatkan biaya keuangan sebesar Rp3,11 triliun, yang naik 27,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (YoY), yang tercatat sebesar Rp2,43 triliun.

Sebelumnya, Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) yang dimiliki oleh Grup Salim dan Government of Singapore Investment Corporation (GIC) berhasil menyelesaikan transaksi pembelian 35% saham JTT pada pekan lalu.

Konsorsium GIC-MPTC yang terdiri atas PT Margautama Nusantara (MUN), PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) dan Warrington Investment Pte. Ltd. ini total membayar Rp15,75 triliun, termasuk nilai penerbitan saham baru.  

Direktur Utama MUN Danni Hasan menyampaikan bahwa proses akuisisi telah dibayar lunas oleh konsorsium MPTC-GIC pada Rabu (4/12/2024). “Proses akuisisi 35% saham Tol Trans Jawa telah dibayar lunas pagi ini [Rabu] sekitar pukul 10.00 WIB oleh konsorsium,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Topik:

pt-jasa-marga grup-salim saham pangkas-utang