Alfamart Tutup Ratusan Gerai Akibat Rugi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 14 Desember 2024 15:46 WIB
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart). (Foto: Ist)
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart). (Foto: Ist)

Tangerang, MI - Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Solihin, mengungkapkan bahwa ratusan gerai Alfamart telah ditutup sepanjang tahun ini. Meski demikian, perusahaan tetap melanjutkan ekspansi dengan membuka gerai baru di sejumlah wilayah.

Menurut Solihin, penutupan gerai terjadi karena mengalami kerugian, terutama akibat tingginya biaya sewa yang tidak sebanding dengan penurunan penjualan. 

"300-400 toko saya tahun itu tutup. Karena apa? Ya karena ya, Kalau untung pasti kita buka terus," kata Solihin di Soll Marina Hotel, Tangerang, Sabtu (14/12/2024). 

Sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPP Aprindo), Solihin menjelaskan bahwa menutup gerai adalah keputusan sulit, namun harus dilakukan sebagai langkah terakhir.

Di sisi lain, ia menegaskan, Alfamart tetap membuka gerai di daerah lain. Dia mengeklaim pembukaan gerai baru tahun ini lebih banyak dibandingkan jumlah yang tutup. 

"Artinya, diharapkan ada yang tutup dan ada yang buka. Jadi ada subtitusi, misalnya saling menopang gitu ya," ujarnya. 

Ia menyampaikan, bahwa target pembukaan 800 gerai baru pada tahun ini berhasil terlampaui. Langkah ini juga dilakukan untuk mengimbangi jumlah gerai yang ditutup.

"Jujur saja kita target buka 800. Tapi karena yang ditutup ratusan, kita jadi buka lebih dari segitu [800]," ungkapnya. 

Meskipun menutup ratusan gerai, kinerja keuangan Alfamart tetap menunjukkan hasil positif. Emiten berkode saham AMRT ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun hingga kuartal III 2024. Angka tersebut naik 9,52% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,19 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, Alfamart, yang dimiliki oleh konglomerat Djoko Susanto, mencatat pendapatan bersih sebesar Rp88,21 triliun hingga kuartal III 2023. Angka ini naik 10,23% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp80,24 triliun.

Pendapatan terbesar berasal dari segmen makanan, yang menyumbang Rp62,37 triliun, meningkat 10,25% yoy. Bisnis non-makanan juga mencatat pertumbuhan, naik 9,54% menjadi Rp25,84 triliun.

Selain itu, pendapatan neto dari pewaralaba mencapai Rp16,05 triliun, atau setara dengan 18,19% dari total pendapatan bersih Alfamart hingga 30 September 2024. Data ini menunjukkan kontribusi signifikan dari pewaralaba terhadap keseluruhan pendapatan perusahaan.

Topik:

pt-sumber-alfaria-trijaya-tbk alfamart solihin alfamart-tutup-gerai