Rp10 Triliun Dana Bergulir dari APBN, Langkah Besar Dukung Koperasi dan UMKM

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 6 Januari 2025 21:19 WIB
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi (Foto: Dok MI)
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengumumkan adanya tambahan Rp10 triliun dana bergulir untuk mendukung penguatan koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun 2025. 

Dana tersebut akan disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) dengan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"APBN, itu bentuknya piutang negara," kata Budi Arie Setiadi usai memimpin Rapat Kerja bersama Kementerian Koperasi (Kemenkop) terkait Program Kerja LPDB-KUMKM Tahun 2025 di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Dalam rapat tersebut, Menkop menekankan pentingnya implementasi tambahan dana ini dalam bentuk program konkret yang mampu memberikan dampak nyata, khususnya dalam mendukung swasembada pangan dan penguatan koperasi.

"Iya, itu bagaimana menurunkannya dalam bentuk program dan aksi yang nyata, bagaimana dieksekusinya, bagaimana mendukung swasembada pangan dan penguatan koperasi," tuturnya.

Terkait mekanisme penyalurannya, Budi menyebutkan akan dilakukan revisi dan penyesuaian-penyesuaian.

Menkop Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menunjukkan dukungan nyata terhadap pengembangan koperasi di Indonesia.

Budi mengungkapkan dukungan tersebut tercermin dalam beberapa langkah konkret. Pertama, adanya tambahan anggaran sebagai modal kepada koperasi dalam bentuk dana bergulir sebesar Rp10 triliun melalui LPDB-KUMKM.

Ia mengatakan, angka tersebut bukan angka yang kecil, sehingga itu tanggung jawab besar. Untuk itu, ia meminta harus ada pengawasan. Kedua, penyaluran pupuk bersubsidi dengan melibatkan koperasi. Ketiga, dorong untuk digitalisasi induk Koperasi Unit Desa (KUD).

Keempat, Kementerian Koperasi terus berkoordinasi dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang harus menggunakan produk lokal. Melibatkan desa, koperasi dan BUMdes.

Budi Arie Setiadi menekankan pentingnya alokasi dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) untuk mendukung sektor produktif pada tahun 2025.

Ia menyebutkan bahwa koperasi memegang peran strategis sebagai instrumen efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini sejalan dengan prinsip koperasi yang berlandaskan gotong royong dan kebersamaan, menjadikannya pilar penting dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

Topik:

menteri-koperasi umkm menkop koperasi apbn lpdb-kumkm budi-arie-setiadi