PLN Pangkas Utang Rp 55 Triliun dalam 3 Tahun Terakhir

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 15 Januari 2025 16:22 WIB
PT PLN (Persero) Berhasil Memangkas Utang Sebesar RP 55 Triliun Dalam 3 Tahun Terakhir (Foto: Repro)
PT PLN (Persero) Berhasil Memangkas Utang Sebesar RP 55 Triliun Dalam 3 Tahun Terakhir (Foto: Repro)

Jakarta, MI - PT PLN (Persero) mengumumkan pencapaian signifikan dalam menurunkan total utangnya lebih dari Rp 50 triliun. Dalam empat tahun terakhir, utang yang sebelumnya mencapai sekitar Rp 450 triliun berhasil dipangkas menjadi Rp 396 triliun.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari upaya yang dilakukan perusahaan untuk memperbaiki struktur keuangan.

"Tadi utang kami total sudah turun dari Rp 450 sekian triliun jadi Rp 396 triliun selama 4 tahun. Jadi kami sudah turunkan sekitar Rp 50 sekian triliun selama 4 tahun ini," ujar Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Darmawan juga membeberkan, hal itu juga berdampak pada membaiknya kesehatan keuangan PLN yang mana rasio utang atau debt to EBITDA ratio PLN telah menurun lantaran penurunan utang PLN selama 4 tahun tersebut.

Ia menambahkan, rasio utang terhadap EBITDA sebelum pengurangan tersebut sebesar 5,9 yang mana angka tersebut terhitung tidak sehat. Namun sekarang, dia mengungkapkan Debt to EBITDA ratio PLN sudah menyentuh angka di bawah 4 yang tergolong sehat.

"Kami sudah berusaha menurunkan (utang), karena dalam menakar kesehatan keuangan perusahaan ada namanya Debt to EBITDA Ratio. Itu kalau di atas 5 itu perusahaannya sudah sakit, dan 5 tahun lalu Debt to EBITDA Ratio kami itu 5,9. Jadi kami berusaha menurunkan bagaimana utang kami turunkan, EBITDA kami naikkan dan untuk itu kami berhasil turunkan sudah di bawah 4 saat ini," jelasnya.

PT PLN (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih terbesar dalam sejarah perusahaan, mencapai Rp 22,07 triliun pada tahun 2023. Angka ini hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan laba pada tahun 2022, sekaligus mencatatkan rekor hattrick laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa, pencapaian ini merupakan buah dari transformasi menyeluruh yang terus dilakukan sejak 3 tahun terakhir. Mulai dari transformasi proses bisnis, organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), hingga pelayanan pelanggan.

Darmawan menjelaskan bahwa melalui transformasi tersebut, kondisi keuangan PLN semakin membaik, meskipun perusahaan menghadapi berbagai tantangan besar, seperti pandemi Covid-19, krisis energi primer, serta ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

"Capaian ini diperoleh atas perjuangan seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end. Mulai dari sistem pembangkit, transmisi, distribusi, pengadaan, sistem keuangan, sistem planning hingga restrukturisasi organisasi dan pelayanan pelanggan, sehingga kini PLN menjadi makin lincah, unified, kokoh dan trengginas," papar Darmawan, Rabu (29/5/2024).

Laba bersih PLN pada 2023 dihasilkan dari total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp 487,38 triliun, meningkat Rp 46,25 triliun dari tahun 2022. Tidak cukup sampai di situ, PLN juga berhasil menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp 12,77 triliun.

PLN Berhasil Memangkas Utang Sebesar Rp 55 Triliun dalam Tiga Tahun

PT PLN (Persero) mencatatkan pencapaiannya dengan berhasil mengurangi utang sebesar Rp55 triliun dalam tiga tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (3/12/2024).

Menurutnya, utang PLN turun dari Rp451 triliun pada 2020 menjadi Rp396 triliun pada 2023. Sementara itu, pendapatan PLN juga naik dari Rp346 triliun pada 2020 menjadi Rp487 triliun pada 2023. 

Tak hanya itu, laba bersih PLN juga melonjak drastis dari Rp5,9 triliun pada 2020 menjadi Rp22,1 triliun pada 2023. "Operating revenue kami naik sementara pembayaran utang tahunan bisa kami turunkan," ujar Darmawan. 

Ia menjelaskan bahwa hal ini menunjukkan kondisi keuangan PLN yang semakin membaik, terutama karena rasio pendapatan perusahaan dibandingkan utangnya kini semakin besar.

Darmawan pun menyebut bahwa kinerja keuangan PLN saat ini adalah yang terbaik sepanjang sejarah perusahaan. "Ini berkat pertumbuhan pendapatan yang sangat sehat, laba berjalan yang meningkat, ditambah berkurangnya liabilitas utang," pungkasnya.

Topik:

pt-pln utang-pln laba-bersih