Alasan Dibalik Penunjukan Maroef Sjamsoeddin sebagai Direktur Utama MIND ID

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 4 Maret 2025 15:42 WIB
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin (Foto: Dok MI)
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara mengenai penunjukan Maroef Sjamsoeddin sebagai Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), holding perusahaan tambang milik negara.

Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Viola, menegaskan bahwa pergantian pucuk pimpinan di perusahaan BUMN adalah hal yang wajar sebagai bagian dari dinamika organisasi. Maroef ditunjuk untuk menggantikan Hendi Prio Santoso dalam rangka menghadapi tantangan industri pertambangan ke depan.

“BUMN-BUMN ini kan tantangannya ke depan makin banyak. Nah, kita berikan kesempatan juga kepada sosok yang bisa memberikan kontribusi maksimal untuk bisa memimpin MIND ID,” katanya saat ditemui, Selasa (4/3/2025). 

Putri mengatakan Maroef dinilai memiliki jam terbang yang mumpuni di sektor pertambangan, terlebih dengan rekam jejaknya sebagai mantan Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Nah ini menjadi salah satu hal yang membuat rasanya sosok Pak Maroef ini cocok untuk bisa menjadi pemimpin di MIND ID. Jadi ini biasa kok, ini merupakan rotasi yang biasa,” imbuhnya.

“Kalau dari kami, pihak Kementerian BUMN, ini memberikan dukungan yang cukup besar kepada dirut terpilih untuk bisa melaksanakan tugasnya.”tambahnya.

Maroef Sjamsoeddin ditunjuk sebagai Direktur Utama MIND ID menggantikan Hendi Prio Santoso dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Senin (3/3/2025).

Maroef merupakan adik Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Di industri pertambangan, pria kelahiran 1 Januari 1970 ini memulai kariernya di Freeport Indonesia setelah pensiun sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) periode 2011—2014. 

Saat itu, dia ditawari jabatan Presiden Direktur Freeport oleh Ketua Dewan Freeport-McMoRan Inc, James Robert (Jim Bob) Moffett, pada Januari 2015, menggantikan Rozik B Soetjipto. Dia menduduki posisi Presiden Direktur Freeport sejak 7 Januari 2015 hingga Januari 2016.

Saat memimpin Freeport, nama Maroef pernah menjadi perbincangan terkait dengan kasus yang menyeret Freeport. Dia terkenal lantaran sikapnya membongkar rekaman pembicaraan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan saudagar minyak Mohammad Riza Chalid.

Perbincangan tersebut menjadi sorotan publik karena terkait dengan permintaan jatah saham. Maroef kemudian mengungkap rekaman percakapan antara Setya dan Riza yang terjadi pada 8 Juni 2015.

Skandal ini sempat menggemparkan dan dikenal dengan sebutan "Papa Minta Saham". Namun, tidak lama setelahnya, pada 18 Januari 2016, Maroef memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur Freeport.

Topik:

bumn pt-mineral-industri-indonesia mind-id maroef-sjamsoeddin direktur-utama-mind-id