Dana Asing Hengkang Rp50 Triliun, Ini Respons OJK

![Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/ketua-dewan-komisioner-ojk-mahendra-siregar-2.webp)
Jakarta, MI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai tekanan jual masif yang melanda pasar saham Indonesia sejak awal tahun lebih disebabkan oleh faktor eksternal, sementara sentimen domestik dinilai masih aman.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu (23/4/2025) tercatat nilai jual bersih investor asing (net sell) sebesar Rp247,31 miliar. Angka ini menambah akumulasi net sell asing sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) menjadi Rp50,36 triliun.
Seiring terus berlanjutnya arus keluar dana asing, pasar saham Indonesia saat ini masih lesu. Pada perdagangan hari ini, Kamis (24/4/2025), indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,32% ke level 6.613,48. IHSG pun telah melorot 6,59% sepanjang 2025.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa dalam situasi seperti ini, otoritas memang mencatat adanya tren net sell oleh investor asing di pasar saham domestik.
"Itu sebenarnya kondisi yang wajar, kami melihatnya dan memantau dengan ketat. Ketidakpastian datang dari global, bukan dalam negeri. Jadinya kondisi global menyebabkan pergerakan keputusan investasi pihak asing sangat cepat berubah atau volatile," kata Mahendra usai acara peluncuran OJK Infinity 2.0 pada Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, apabila kondisi ketidakpastian global masih berlangsung, maka keluarnya dana asing akan berlanjut. Namun, di sisi lain, ia menekankan bahwa kepercayaan investor dalam negeri tetap tinggi, terutama investor ritel banyak yang melakukan aksi beli dalam jumlah besar.
Topik:
dana-asing-kabur ojk bei pasar-saham-indonesia investor-asing