Jelang Rapat OPEC+, Harga Minyak Tertahan


Jakarta, MI - Harga minyak dunia nyaris tak bergerak pada perdagangan Senin (26/5/2025), di tengah antisipasi pelaku pasar terhadap pertemuan penting delapan negara anggota OPEC+ yang dijadwalkan lebih awal, yakni pada 31 Mei mendatang.
Kontrak berjangka minyak Brent ditutup melemah tipis empat sen di posisi USD64,74 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), stagnan di level USD61,53 per barel.
Minimnya pergerakan ini terjadi seiring volume perdagangan yang cenderung tipis karena libur Memorial Day di Amerika Serikat.
Sumber OPEC+ menyampaikan kepada Reuters, pertemuan tersebut kemungkinan membahas produksi untuk Juli, yang menurut informasi sebelumnya diperkirakan mencakup tambahan produksi sebesar 411.000 barel per hari.
Adapun pertemuan ini terpisah dari pertemuan menteri secara daring antara negara-negara anggota OPEC dan sekutunya yang dipimpin Rusia, yang dijadwalkan pada 28 Mei.
Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada Senin, OPEC+ belum membahas rencana kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari menjelang pertemuan tersebut, menurut laporan kantor berita RIA.
“Pada titik ini, pasar tampaknya mulai lelah dengan situasi ini,” kata analis yang berbasis di Toronto sekaligus pendiri buletin Commodity Context, Rory Johnston.
Menurutnya, investor dan pelaku pasar masih menanti tambahan pasokan dari OPEC, namun enggan bereaksi secara signifikan sampai ada keputusan konkret.
Johnston mengungkapkan bahwa produksi minyak OPEC tercatat sedikit menurun pada April, meskipun seharusnya sudah memasuki periode peningkatan produksi. Kondisi ini turut memperkuat sikap pasar yang masih cenderung wait and see.
“Rasanya OPEC ingin terus menjadi tajuk berita setiap beberapa hari,” ujar Johnston. “Tapi pasar saat ini menunggu sesuatu yang benar-benar nyata terjadi.”
Sebelumnya, harga Brent dan WTI sempat menguat di awal sesi perdagangan hari Senin, dipicu pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyetujui perpanjangan batas waktu negosiasi dagang dengan Uni Eropa hingga 9 Juli.
Langkah ini memberikan jeda sementara dari kebijakan tarif yang sempat dikhawatirkan bisa menekan permintaan bahan bakar. Pasar global pun menguat pada Senin, sementara nilai tukar euro ikut menguat.
“Langkah Trump yang menunda tarif lebih tinggi terhadap Uni Eropa dan komentarnya soal kemungkinan sanksi terhadap Rusia memberikan dukungan moderat terhadap harga minyak hari ini,” tutur analis UBS Giovanni Staunovo.
Dalam pernyataannya di media sosial, Trump mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sudah kelewat batas dengan melancarkan serangan udara terbesar sejak perang dimulai di Ukraina. Trump juga menyatakan sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Moskow.
Topik:
minyak minyak-mentah-dunia harga-minyak