Harga Minyak Tak Mampu Bangkit

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 17 Juli 2025 08:39 WIB
Harga Minyak Dunia Melemah pada Perdagangan Rabu (16/7/2025) (Foto: Istimewa)
Harga Minyak Dunia Melemah pada Perdagangan Rabu (16/7/2025) (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Harga minyak dunia ditutup melemah tipis pada perdagangan Rabu (16/7/2025), terseret oleh lonjakan stok bahan bakar di Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya kekhawatiran pasar atas dampak ekonomi dari kebijakan tarif impor global. Hal ini terjadi meskipun ada sinyal-sinyal positif terkait peningkatan permintaan energi.

Minyak mentah Brent tercatat turun 0,3% dan ditutup di level USD68,52 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) mengalami koreksi 0,2% ke USD66,38 per barel.

Tekanan utama datang dari laporan mingguan Badan Informasi Energi (EIA) yang menunjukkan lonjakan signifikan pada persediaan bahan bakar. Stok bensin AS naik 3,4 juta barel selama sepekan terakhir, berbanding terbalik dengan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sekitar 1 juta barel.

Sementara itu, stok distilat yang mencakup solar dan minyak pemanas juga melonjak 4,2 juta barel, jauh melampaui proyeksi kenaikan tipis sebesar 200.000 barel.

Stok minyak mentah turun 3,9 juta barel menjadi 422,2 juta barel, lebih besar dari perkiraan penurunan sebesar 552.000 barel.

“Saya kira pasar kecewa melihat lonjakan stok bensin dan distilat, padahal kilang beroperasi hampir di level tertinggi tahun ini untuk mengubah minyak mentah menjadi produk olahan,” kata Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, dikutip Reuters, merujuk pada tingkat operasi kilang yang hampir mencapai 94 persen dari kapasitas total.

“Idealnya, permintaan bensin naik setelah 4 Juli, tapi data justru menunjukkan penurunan di puncak musim liburan musim panas,” tambahnya.

Volume distribusi bensin yang sering digunakan sebagai indikator permintaan pasar, turun sebesar 670.000 barel per hari, menjadi 8,5 juta barel per hari.

Di sisi lain, perang tarif Presiden AS Donald Trump terus berlanjut. Komisi Eropa bersiap untuk melakukan tindakan balasan jika negosiasi dengan Washington gagal menghasilkan kesepakatan dagang bagi Uni Eropa.

Pada Senin, Trump juga menyatakan AS akan memberlakukan tarif sangat berat terhadap Rusia dalam 50 hari jika tidak ada kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Futures suku bunga jangka pendek AS naik setelah muncul laporan bahwa Trump kemungkinan memecat Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Pelaku pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga mulai September dan setidaknya satu kali lagi pada Desember.

Meski Trump membantah rencana tersebut, ia tak sepenuhnya menutup kemungkinan. Pemangkasan suku bunga umumnya mendorong aktivitas ekonomi dan permintaan energi.

Sementara itu, aktivitas ekonomi AS dilaporkan meningkat sedikit dalam beberapa pekan terakhir, meski prospeknya netral hingga agak pesimistis, menurut The Fed. Kenaikan tarif yang diberlakukan pemerintahan Trump disebut mendorong kenaikan harga.

Dalam laporan bulanannya pada Selasa, OPEC memproyeksikan bahwa ekonomi global akan mengalami perbaikan pada paruh kedua tahun ini. Negara-negara seperti Brasil, China, dan India mencatat pertumbuhan yang melampaui ekspektasi, sementara AS dan Uni Eropa mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mengalami tekanan tahun lalu.

Di China, kilang milik negara meningkatkan produksi setelah selesai menjalani pemeliharaan guna memenuhi permintaan bahan bakar yang lebih tinggi pada kuartal ketiga serta membangun kembali stok solar dan bensin yang berada di titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, menurut analis dan pelaku pasar.

Barclays memproyeksikan bahwa permintaan minyak di China selama paruh pertama tahun ini meningkat sebesar 400.000 barel per hari dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga total konsumsi mencapai sekitar 17,2 juta barel per hari.

Di sisi pasokan, tiga hari serangan drone berturut-turut yang menyasar ladang minyak di wilayah Kurdistan, Irak, telah memaksa penurunan produksi sekitar 140.000 hingga 150.000 barel per hari, menurut keterangan dua pejabat sektor energi. Serangan tersebut merusak infrastruktur penting, sehingga beberapa fasilitas terpaksa ditutup.

Topik:

minyak-dunia harga-minyak