Harga Minyak Melemah, Pasar Waspadai Langkah OPEC+ Soal Pasokan

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 30 Juni 2025 07:38 WIB
Harga Minyak Dunia Melemah (Foto: Ist)
Harga Minyak Dunia Melemah (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak mentah global kembali melemah, menandai penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari dua tahun. Aksi jual besar-besaran oleh hedge fund, ketidakpastian gencatan senjata Iran-Israel, serta spekulasi kenaikan produksi OPEC+ turut menekan harga komoditas energi ini.

Minyak Brent kini meluncur mendekati level US$67 per barel, setelah anjlok hingga 12% dalam sepekan terakhir. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di kisaran US$65. Senin (30/6/2025).

Pelemahan harga ini terjadi di tengah skeptisisme pasar terhadap stabilitas gencatan senjata antara Iran dan Israel yang dimediasi Amerika Serikat (AS). 

Menambah ketidakpastian, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia mungkin akan mendukung pencabutan sanksi terhadap Iran, “jika mereka bisa bersikap damai.”

Sejumlah anggota utama Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dikabarkan siap mempertimbangkan penambahan produksi hingga 411.000 barel per hari untuk Agustus mendatang dalam pertemuan yang akan digelar pada Minggu. 

Ini akan menjadi bulan keempat berturut-turut kelompok tersebut menyetujui kenaikan produksi besar-besaran, tiga kali lipat dari rencana semula.

Harga minyak kini kembali mendekati level sebelum Israel pertama kali menyerang Iran pada 13 Juni, dengan perhatian pasar beralih lagi pada fundamental pasokan dan permintaan. 

Di samping kekhawatiran akan peningkatan produksi OPEC+ yang dapat memperparah kondisi surplus pasokan hingga akhir tahun, para investor juga mencermati perkembangan negosiasi perdagangan, menjelang tenggat 10 hari sebelum tarif khusus negara yang ditetapkan Trump kembali diberlakukan.

Harga Minyak

Brent kontrak Agustus yang akan berakhir pada hari Senin, tergerus 0,8% ke posisi US$67,22 per barel pada pukul 07.31 waktu Singapura.

Sementara itu, kontrak Brent yang lebih aktif untuk bulan September juga turun 0,9% menjadi US$66,20 per barel. Tekanan serupa terjadi pada WTI untuk pengiriman Agustus turun 1,1% menjadi US$64,83 per barel.

Topik:

minyak-mentah-global harga-minyak