Rosan Pastikan Apple Investasi Rp16 T, Pabrik AirTag Siap Dibangun di Batam

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 24 Juni 2025 20:14 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (Foto: Ist)
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Batam kian bersinar sebagai magnet baru investasi digital. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Apple Inc. menunjukkan keseriusannya berinvestasi di Indonesia, khususnya di Pulau Batam, yang kini menjadi sorotan utama sektor infrastruktur digital, terutama pusat data (data center).

Rosan mengatakan, Apple telah membeli lahan di Batam sebagai langkah awal untuk menanamkan modal melalui jaringan vendor mereka.

"Tadi sempat disinggung Apple betul karena kami juga salah satu yang mendorong Apple untuk masuk dan mereka sudah membeli lahan sebetulnya di Batam untuk berinvestasi melalui vendor-vendornya," kata Rosan dalam agenda penandatanganan MoU di kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Tak hanya itu, Rosan mengungkapkan bahwa sejumlah vendor Apple lainnya juga tengah bersiap masuk ke Batam, membuka peluang besar bagi pengembangan ekosistem industri teknologi tinggi di wilayah tersebut.

Menurutnya, minat investasi terutama di sektor infrastruktur digital tepatnya di data center sangat besar. Namun, Rosan menjelaskan bahwa moratorium pembangunan pusat data di Singapura akibat keterbatasan lahan telah mendorong banyak investor melirik Batam.

Kebutuhan listrik yang besar untuk pusat data ini juga mendorong minat pada pengembangan energi hijau atau Renewable Energy, yang prospeknya sangat tinggi.

"Kebetulan saya juga kemarin mendampingi Bapak Presiden ke Singapura dan juga ke negara lainnya, tetapi itu salah satu mungkin yang minatnya sangat tinggi," katanya.

Di luar sektor digital, Rosan juga menyinggung potensi kerja sama di bidang Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS/CPR) dengan negara lain, menunjukkan diversifikasi potensi investasi Batam.

Meski begitu, Rosan menegaskan bahwa percepatan arus investasi tidak akan tercapai tanpa pembenahan sistem birokrasi. 

Ia sejalan dengan pandangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam bahwa kendala birokrasi masih menjadi batu sandungan utama bagi masuknya investasi asing langsung (FDI), dan perlu segera diselesaikan agar iklim investasi semakin kompetitif.

"Karena kita harus ingat negara tetangga juga terus memperbaiki investasinya. Jadi kita pun tetap harus memperbaiki kita mereform kebijakan kita sehingga investasi ini menjadi meningkat dan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan harapan dan juga target dari Bapak Presiden," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa pihaknya dengan Apple telah sepakat membangun pabrik AirTag di Batam. Targetnya, pembangunan pabrik rampung pada 2026 mendatang.

Menurutnya, pembangunan pabrik di Batam akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi utama komponen AirTag milik Apple. Lewat proyek ini, Indonesia diproyeksikan menyuplai hingga 65 persen kebutuhan AirTag global.

"Pada intinya mereka berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag itu senilai 1 miliar dolar AS yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," jelas Rosan di Kantornya, Selasa (7/1/2025).

Rosan menyampaikan, Apple juga merencanakan pembangunan pabrik lanjutan untuk memproduksi komponen lainnya, menandai langkah strategis jangka panjang perusahaan di Indonesia.

Topik:

investasi apple pabrik-airtag batam rosan-roeslani