Anak Usaha Tumpang Tindih, Telkom Disarankan Jalani Audit Internal


Jakarta, MI - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) didorong untuk melakukan audit internal terhadap seluruh anak dan cucu usahanya sebelum mengambil langkah efisiensi bisnis.
Langkah ini dinilai penting agar setiap entitas di bawah Telkom Group tidak saling tumpang tindih dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kinerja perseroan.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan bahwa rencana Telkom untuk menutup atau merampingkan anak usaha yang minim kontribusi tidak bisa dilakukan secara gegabah.
Ia menegaskan bahwa audit menyeluruh diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi masing-masing perusahaan di bawah naungan Telkom Group.
“Baiknya diaudit dulu semua perusahaan di bawah Telkom Group agar terpotret jelas bagaimana kondisi masing-masing perusahaan. Setelah itu, baru dievaluasi dan diputuskan, mana yang bisa digabung dan mana yang harus ditutup,” ujar Heru, dikutip Jumat (4/7/2025).
Setiap anak dan cucu perusahaan dinilai perlu fokus pada kinerja masing-masing dan potensi perusahaan ke depan. Pasalnya, kata dia, Telkom memiliki banyak anak dan cucu usaha di luar scope bisnis perusahaan yang saling beririsan satu sama lain.
Heru menambahkan, Telkom sebagai perusahaan besar perlu melakukan penyederhanaan struktur agar lebih lincah dalam beroperasi dan mampu meningkatkan efisiensi.
“Kalau kegemukan susah bergerak dan pasti boros. Banyak orang yang sama mendapat pendapatan dari anak usaha berbeda, padahal gajinya seperti di Telkom sudah besar. Anak usaha yang kurang menguntungkan dan tidak memiliki prospek hanya jadi cash cow (sapi perah) saja,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Telkom berencana menutup anak dan cucu perusahaan yang dalam 5 tahun terakhir tidak memberikan dampak signifikan terhadap bisnis perusahaan.
Mengacu pada informasi dari situs resmi, Telkom saat ini memiliki 12 anak perusahaan yang berada di bawah kepemilikan langsung. Pendapatan dari seluruh anak usaha tersebut tercatat dan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan induk perusahaan.
Berikut ini adalah daftar anak perusahaan Telkom yang dimiliki secara langsung, antara lain:
- PT Metra-Net
- PT Pins Indonesia
- PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma)
- PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat)
- PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (TelkomInfra)
- PT Telekomunikasi Indonesia Internasional
- PT Multimedia Nusantara (Telkometra)
- PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC)
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mtiratel)
- PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
- PT Telkom Akses
- PT Graha Sarana Duta (Telkom Property).
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang memantau dan mengevaluasi kinerja anak maupun cucu perusahaan.
Salah satu fokus evaluasi adalah sejauh mana kontribusi entitas-entitas tersebut terhadap Telkom sebagai perusahaan milik negara, terutama di tengah kondisi penurunan kinerja.
“[Anak dan cucu perusahaan] yang tidak memberikan value kepada kami, tentu akan mulai di-swept,” ujar Dian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI, Rabu (2/7/2025).
Selain menutup, lanjut Dian, perusahaan juga membuka opsi untuk menggabung anak dan cucu perusahaan Telkom, dengan anak perusahaan BUMN lain. Dengan hadirnya Danantara, proses tersebut dapat terjadi.
Dian mencontohkan, anak perusahaan properti di satu perusahaan BUMN, sekarang bisa digabung dengan anak perusahaan properti lain. Hal tersebut juga berlaku untuk anak dan cucu usaha Telkom.
“Untuk streamlining (perampingan), sekarang Pak Seno (Direktur Strategic Portfolio Telkom) yang akan melakukan reviewnya. Memang ke depannya agar Telkom ini bisa menjadi lebih ramping dan juga lebih lincah, dan lebih menguntungkan,” tuturnya.
Topik:
telkom tlkm anak-usaha-telkom audit