Suspensi Dicabut, Saham Krakatau Steel (KRAS) Ambruk 9,5%

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 16 Juli 2025 16:37 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) (Foto: Dok MI)
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Setelah sempat dibekukan selama hampir dua pekan, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut suspensi perdagangan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) pada sesi pertama Rabu (16/7/2025). Namun alih-alih bangkit, saham emiten pelat merah itu justru langsung anjlok 9,55% hanya dalam satu sesi perdagangan.

Saham KRAS sempat dibuka di level Rp314 per saham,  posisi tertingginya dalam sebulan terakhir. Namun euforia singkat itu tak bertahan lama. Tekanan jual tinggi langsung menekan harga hingga ditutup di level Rp284 per saham, terkoreksi 30 poin dibandingkan harga pembukaan.

Suspensi atas saham KRAS diberlakukan sejak 4 Juli 2025 oleh BEI, menyusul lonjakan harga yang dinilai tidak wajar. 
Pencabutan suspensi dilakukan usai BEI melakukan evaluasi dan penilaian internal, sebagaimana tertuang dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS, Daniel Fitzgerald Liman, mengatakan bahwa tidak ada informasi material yang belum diumumkan ke publik.

“Kami tegaskan, tidak ada kejadian material yang belum diumumkan. Seluruh fluktuasi saham sepenuhnya merupakan respons pasar,” kata Daniel dalam paparan publik insidentil pada Jumat, (11/7/2025).

Dalam sebulan terakhir, harga saham KRAS sempat melonjak hingga 71,58% dan secara year-to-date telah naik lebih dari 210%. Kenaikan ini memicu perhatian BEI yang mengeluarkan dua peringatan Unusual Market Activity (UMA) dan menyetop sementara perdagangan KRAS pada 1 dan 7 Juli 2025.

Meski sahamnya sempat melejit, kinerja keuangan KRAS masih tertekan. Perusahaan mencatat rugi bersih sebesar US$45,4 juta pada kuartal I/2025, dipicu tingginya beban keuangan dan gangguan operasional di fasilitas Hot Strip Mill (HSM). Produksi baja sepanjang Januari–Maret 2025 tercatat 226.000 ton dengan pendapatan US$234,8 juta dan laba kotor US$12,9 juta.

Dari sisi neraca keuangan, total aset perseroan tercatat mengalami kenaikan tipis menjadi US$2,92 miliar, namun hal ini dibarengi dengan peningkatan liabilitas yang mencapai US$2,50 miliar. Struktur permodalan perusahaan mengalami tekanan, tercermin dari penurunan ekuitas sebesar 3,23% ke level US$421,11 juta.

Sementara itu, Daniel menyampaikan bahwa operasional HSM kini telah kembali berjalan normal, dan diharapkan dapat memperkuat hilirisasi serta mengurangi ketergantungan pada baja impor.

Topik:

saham pt-krakatau-steel-persero-tbk-kras suspensi