Kredit Macet Sektor Perumahan Naik Sejak Awal Tahun, Ini Respons BI

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 17 Juli 2025 13:25 WIB
Kredit Macet Sektor Perumahan Naik Sejak Awal Tahun 2025 (Foto: Ist)
Kredit Macet Sektor Perumahan Naik Sejak Awal Tahun 2025 (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Bank Indonesia (BI) menanggapi kekhawatiran pasar atas meningkatnya rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di sektor perumahan, terutama pada segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Deputi Gubernur BI, Juda Agung, mengakui adanya tekanan terhadap kualitas kredit di sektor ini, namun menilai kenaikannya masih dalam batas wajar.

“NPL perumahan secara industri itu sebenarnya masih belum terlalu meningkat tajam, yaitu di level 3,17%,” ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, dikutip Kamis (17/7/2025).

Juda menjelaskan, pemburukan NPL KPR tercermin di dua segmen utama, yaitu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. 

Ia menerangkan bahwa NPL perumahan pada kelompok berpendapatan rendah berada di level 2,7% berdasarkan data terbaru BI, sedangkan kelompok berpendapatan menengah sebesar 4,5%. 

Juda menyampaikan bahwa bank sentral terus memantau perkembangan kualitas kredit di sektor perumahan sambil menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan yang terkait.

“Tentu saja kami terus memonitor perkembangan kredit, termasuk juga NPL perumahan. Kami juga terus melakukan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan [KSSK],” imbuhnya.

Berdasarkan data Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) BI, NPL sektor properti yang mencakup rumah tapak, rumah susun, serta ruko/rukan mengalami kenaikan menjadi 3,24% per Mei 2025.

Kenaikan ini telah berlangsung sejak awal 2025. NPL kredit properti per Januari tercatat sebesar 2,88%, lantas merangkak naik ke 2,88% pada Februari dan Maret, dan menyentuh 3,13% pada April.

Sejalan dengan memburuknya kualitas aset, penyaluran kredit di sektor properti juga menunjukkan perlambatan. Pertumbuhan pembiayaan perumahan hanya mencapai 8,57% secara tahunan (YoY) per Mei 2025.

Perlambatan ini sudah terlihat sejak awal tahun. Pada Januari, pertumbuhan kredit properti masih mencapai 11,51% YoY, kemudian sedikit turun menjadi 11,49% di Februari. Pada Maret, angka pertumbuhan mulai memasuki satu digit dengan 9,28%, dan terus melandai menjadi 8,89% pada April.

Topik:

perumahan penyaluran-kredit kredit-macet npl bank-indonesia