Peneliti IDP-LP Apresiasi Langkah Telkom Berbenah secara Internal dengan Menerapkan Tata Kelola ESG yang Ketat


Jakarta, MI - Peneliti Kebijakan Publik dari Institute for Democratic Policy and Local Politics (IDP-LP), Riko Noviantoro, mengapresiasi langkah PT Telkom Indonesia (Telkom) berbenah secara internal dengan menerapkan tata kelola Environmental, Social, and Governance (ESG) yang ketat.
Menurut Riko sapaannya hal ini merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan Telkom untuk menjalankan bisnisnya secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
"Iya sudah seharinya begitu. Prinsip pengelolaan bisnis masa depan adalah bisnis yang berorientasi lingkungan atau dikenal dengan green management," kata Riko kepada Monitorindonesia.com, Selasa (29/7/2025).
Riko berharap agar pengelolaan bisnis perusahaan BUMN itu memperhatikan pula aspek lingkungan hingga manfaat sosial. "Pengelolaan bisnis atau pun industri harus memperhatikan aspek lingkungan hingga manfaat sosial," jelas Riko.
Riko melanjutkan bahwa perusahaan yang menerapkan ESG dengan baik cenderung memiliki reputasi yang lebih baik di mata investor, konsumen, dan masyarakat umum.
"Saya kira itu yang sedang diterapkan Telkom dan perlu kita apresiasi serta memberi dukungan meski penerapan ESG ini membutuhkan perubahan budaya perusahaan, yang mungkin memerlukan waktu dan upaya yang signifikan," jelas Riko.
Riko menambahkan bahwa dengan upaya yang berkelanjutan, perusahaan-perusahaan BUMN termasuk Telkom dapat mengintegrasikan ESG dalam strategi bisnis mereka untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan penerapan ESG ini, kiranya investor dapat menilai kinerja perusahaan secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi keuangan tetapi juga dalam hal dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Riko mengungkapkan bahwa kebijakan ESG harus juga mencakup aspek mitigasi risiko yang bisa mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
Kebijakan ini juga, ungkapnya, harus memastikan adanya mekanisme pemantauan yang efektif untuk memastikan bahwa semua pihak terkait.
Terutama, tambahnya, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dapat menilai kemajuan yang telah dicapai dalam pelaksanaan kebijakan tersebut.
"Kebijakan ESG juga harus mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan para pemangku kepentingan," tandasnya.
Penting diketahui bahwa Telkom lewat beragam program mereka berhasil mendapatkan nilai memuaskan terkait implementasi prinsip keberlanjutan.
Berkat nilai-nilai tersebut, peringkat Telkom Indonesia dalam implementasi ESG terus meningkat. Dalam penilaian CDP (Carbon Disclosure Project) yang pertama kali diikuti, Telkom berhasil meraih skor B untuk kinerja iklimnya.
Nilai tersebut menandakan transparansi yang semakin kuat dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Selain itu, Telkom juga mencatat peningkatan peringkat ESG dari Sustainalytics dengan skor risiko ESG membaik menjadi 25,6 (Medium Risk).
BPKP juga memberikan skor tinggi yaitu 91,23 sehingga menempatkan Telkom pada kategori “sangat baik” dalam pengelolaan keberlanjutan.
Pada aspek Tata kelola, Telkom juga mendapatkan skor tinggi berkat menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dalam bisnisnya.
Skor ini didapat dari ACGS (ASEAN Corporate Governance Scorecard) sebesar 103,31 yang dikeluarkan oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dengan kategori “Leadership in Corporate Governance”.
Berkat nilai yang memuaskan ini, SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza mengatakan bahwa ini menjadi cerminan keseriusan perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan di semua operasional bisnis.
“Pencapaian ini mencerminkan keseriusan kami dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” katanya.
VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto Ciptaning Andri menambahkan bahwa pencapaian ini meningkatkan semangat dan konsistensi Telkom dalam meningkatkan kinerja keberlanjutan, tidak hanya terpaku pada peningkatan angka rating, tetapi lebih dari itu adalah peningkatan kualitas pengelolaan perusahaan yang berdampak pada seluruh aspek keberlanjutan.
“Telkom perlu terus melakukan mitigasi berbagai risiko dan tantangan global yang berpotensi mengganggu operasi bisnis dan layanan TelkomGroup, di antaranya risiko keamanan siber, cuaca ekstrem dan bencana akibat perubahan iklim, serta kualitas sumber daya manusia yang sejalan dengan transformasi digital perusahaan,” jelasnya.
Telkom sendiri terus memperkuat praktik keberlanjutan di seluruh lini bisnis mereka dengan melakukan ragam aksi dan program bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Beberapa hal yang sudah dilakukan Telkom dalam komitmennya terhadap lingkungan adalah efisiensi dan pengurangan limbah. Telkom telah melakukan audit eksternal emisi gas rumah kaca sebagai langkah transparansi dan akuntabilitas lingkungan.
Selain itu, Telkom juga melakukan pengurangan terhadap 6.387 ton jumlah limbah kantor dari tahun 2023. Tak hanya itu, sebanyak 80 persen limbah kabel fiber optic dialihkan dari pembuangan akhir.
Di digitalisasi dan pemberdayaan, Telkom juga telah melakukan investasi sebesar Rp144,8 miliar dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), mewujudkan inklusivitas digital dengan jaringan yang menjangkau 98 persen populasi di Indonesia.
Telkom juga berhasil mencatat skor NPS 58 (kategori excellent) dengan kenaikan +2 poin dibanding 2023. Di tata kelola perusahaan, Telkom telah memenuhi 100 persen kepatuhan terhadap regulasi, tanpa kasus besar yang terbukti.
Selain itu, Telkom telah tersertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti-Penyuapan untuk Telkom dan 13 anak usaha mereka. Telkom mencatat 0 insiden kebocoran data yang kritikal, menegaskan keamanan informasi sebagai prioritas utama.
Topik:
Telkom ESG Telkom PT Telkom IndonesiaBerita Selanjutnya
Harga Minyak Melonjak Usai AS-UE Sepakat Dagang
Berita Terkait

Gandeng Pandawara, Telkom Gelar River Clean Up di Sungai Cioray Bandung
25 September 2025 17:19 WIB

Pemulihan SKKL Sorong - Merauke: Saat Ini Kapal Perbaikan Telah Memasuki Perairan Wakatobi Menuju Titik Gangguan
23 Agustus 2025 02:38 WIB

Pelatihan Pengunaan AI "Empowering MSMSe With AI" oleh Telkom Bantu Pelaku UMKM Solo
5 Agustus 2025 14:28 WIB