BPS Catat Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 5 Agustus 2025 15:09 WIB
Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025 (Foto: Repro)
Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025 (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan angka positif pada kuartal II 2025, dengan realisasi tumbuh 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy), ditopang oleh kuatnya permintaan domestik serta ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.947 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp3.396,3 triliun.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 dibandingkan triwulan II 2024 tumbuh sebesar 5,12%,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam Rilis Berita Resmi Statistik di Jakarta, Selasa (5/8/2025). 

Secara kuartalan (quarter toquarter), ekonomi nasional tumbuh 4,04%, mencerminkan aktivitas ekonomi yang meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Seluruh lapangan usaha mencatat pertumbuhan positif. Lima sektor utama penyumbang 63,59% total PDB yakni industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa lainnya sebesar 11,31%, didorong oleh lonjakan kunjungan ke tempat wisata selama libur panjang dan hari besar keagamaan.

Lapangan usaha jasa perusahaan serta transportasi dan pergudangan masing-masing tumbuh 9,31% dan 8,52%. Sumber pertumbuhan terbesar berasal dari industri pengolahan yang menyumbang 1,13%, diikuti perdagangan (0,70%), informasi dan komunikasi (0,53%), serta konstruksi (0,47%).

Industri pengolahan tumbuh signifikan seiring meningkatnya permintaan dalam negeri dan luar negeri. Sub-sektor makanan dan minuman tumbuh 6,15% terutama didorong oleh produk seperti CPO, minyak goreng, dan makanan-minuman olahan lainnya.

“Industri makanan dan minuman tumbuh 6,15% didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan luar negeri,” kata Edy.

Sektor industri logam dasar mencatatkan kinerja paling impresif dengan pertumbuhan sebesar 14,91%, diikuti oleh industri kimia, farmasi, serta obat tradisional sebesar 9,39%, seiring meningkatnya permintaan dari pasar global dan lokal.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen mencatatkan pertumbuhan positif, kecuali belanja pemerintah. Konsumsi rumah tangga tetap menjadi kontributor terbesar terhadap PDB, menyumbang 54,25% dengan pertumbuhan 4,97% secara tahunan, yang menandakan daya beli masyarakat masih terjaga.

Topik:

pertumbuhan-ekonomi-ri bps