Telkom Fokus Empat Bisnis Inti, AI jadi Kunci Pertumbuhan

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 15 Agustus 2025 07:41 WIB
Telkom Indonesia (Foto: Dok MI)
Telkom Indonesia (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan arah bisnisnya untuk lima tahun ke depan dengan strategi ambisius: merampingkan portofolio dan memperkuat lini layanan berbasis teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk segmen korporasi.

Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, menyebutkan perusahaan akan fokus pada empat portofolio inti, yaitu B2C (konsumer), B2B infrastruktur, B2B ICT, dan bisnis internasional.

Ia mengatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk memperkuat daya saing sekaligus memastikan strategi berbasis kebutuhan pelanggan.

“B2B ICT menjadi salah satu fokus kami untuk melayani langsung corporate customer. Setiap sektor industri akan mendapatkan solusi yang disesuaikan, karena kebutuhan sektor tambang tentu berbeda dengan kesehatan atau perbankan,” ujar Faizal dalam paparan bisnis Telkom, Rabu (13/8/2025).

Faizal menerangkan, Telkom menyiapkan empat platform pendukung B2B ICT: AI, keamanan siber (cyber security), Internet of Things (IoT), dan layanan komputasi awan (cloud). Di antara keempatnya, AI disebut sebagai killer solution yang akan menjadi pembeda.

Dalam dua pekan ke depan, Telkom akan meluncurkan AI Center of Excellence di Bali dengan merek “AI in the Box”, ditujukan untuk seluruh segmen pelanggan. 

Pengembangan AI ini dilakukan melalui strategi build, borrow, dan buy, yakni membangun sendiri, berkolaborasi dengan mitra lokal maupun global, serta membeli solusi yang sudah ada.

Ekosistem AI tersebut akan didukung oleh AI Playground untuk eksperimen solusi, AI Connect untuk kolaborasi, serta sembilan AI Hub di kota-kota besar sebagai pusat edukasi dan konsultasi bagi pelanggan korporasi.

Menurutnya, Telkom telah mengembangkan solusi berbasis data dan AI sejak 2018, termasuk AI Big Box untuk analisis data kementerian/lembaga, analitik media sosial, hingga legal analytics. Selama tujuh tahun, solusi AI Telkom diklaim telah menghasilkan pendapatan kumulatif hampir Rp1 triliun.

“Pilot project pertama kami adalah menerapkan AI di seluruh ekosistem bisnis Danantara Group, yang memiliki banyak sekali perusahaan yang tersebar di 12 sektor industri,” katanya.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, menyatakan bahwa pasar digital Indonesia berkembang sangat cepat, menjadi peluang strategis bagi Telkom untuk meningkatkan kontribusi bisnis korporasi.

Saat ini, unit enterprise Telkom menyumbang kurang dari 20% dari total pendapatan grup, jauh di bawah proporsi yang umum di perusahaan telekomunikasi global, yang bisa mencapai lebih dari 30%.

“Target kami dalam lima tahun adalah kontribusi enterprise bisa setara dengan benchmark global. Pasarnya besar, adopsi digitalnya tinggi, dan kita punya infrastruktur serta akses pelanggan yang kuat,” tutur Veranita.

Veranita menambahkan, fokus bisnis enterprise Telkom akan mengarah pada smart connectivity, IoT, keamanan siber, dan AI. Keempatnya akan menjadi motor pertumbuhan sekaligus pondasi layanan digital yang aman dan berkelanjutan.

“Kami tidak ingin AI hanya menjadi wacana. Kapabilitas digital Indonesia harus dibangun agar talenta kita kompetitif di Asia Tenggara bahkan Asia,” tutupnya.

Topik:

pt-telkom-indonesia tlkm portofolio-bisnis-telkom artificial-intelligence-ai