Ramai-ramai ke Bursa, 11 Perusahaan Antre IPO di BEI

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 September 2025 14:19 WIB
Bursa Efek Indonesia (Foto: Dok MI)
Bursa Efek Indonesia (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada 11 perusahaan dalam pipeline untuk melantai di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (IPO).

“Sampai 26 September 2025, telah tercatat 23 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp15,05 triliun,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Dari total 11 perusahaan yang tengah mengantre IPO, Nyoman menyebut empat di antaranya memiliki aset skala besar di atas Rp250 miliar sesuai ketentuan POJK Nomor 53/POJK.04/2017, sementara tujuh lainnya masuk kategori aset menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

Lebih lanjut, ia merinci komposisi calon emiten tersebut terdiri atas dua perusahaan dari sektor barang baku, dua dari sektor industri, dan dua dari sektor transportasi dan logistik.

Lalu, dua perusahaan sektor keuangan, satu dari sektor barang konsumen nonprimer, satu dari sektor barang konsumen primer, serta satu perusahaan sektor teknologi.

Per 26 September 2025, BEI mencatat telah diterbitkan 134 emisi dari 70 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp156,4 triliun.

Ia menambahkan, pada periode yang sama, terdapat 20 emisi dari 15 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline (antrean) untuk menerbitkan emisi EBUS.

Adapun untuk aksi rights issue, hingga 26 September 2025 sudah ada 10 perusahaan yang melaksanakannya dengan total nilai mencapai Rp16,63 triliun.

Dalam pipeline, terdapat empat perusahaan yang bersiap menggelar aksi rights issue, terdiri atas dua perusahaan dari sektor barang baku, satu perusahaan sektor transportasi dan logistik, serta satu perusahaan sektor kesehatan.

Hingga 26 September 2025, jumlah perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia telah mencapai 966 emiten, dan ditargetkan bisa menembus 1.000 emiten pada akhir tahun 2025.

Topik:

bursa-efek-indonesia ipo saham