Harga CPO Tertekan Dua Pekan Beruntun
Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali melemah pada akhir pekan ini. Tekanan jual yang terjadi sejak awal Oktober membuat harga CPO tergelincir dua pekan berturut-turut, seiring dengan pelemahan permintaan global.
Pada perdagangan Jumat (24/10/2025), kontrak CPO pengiriman Januari 2026 di Bursa Malaysia ditutup di level MYR 4.420/ton, turun 1,14% dibandingkan hari sebelumnya.
Secara mingguan, harga CPO terkoreksi 2,06% secara point-to-point, menandai penurunan lanjutan setelah pelemahan pada pekan sebelumnya.
Koreksi harga minyak nabati lainnya ikut memotong harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) turun 0,15%. Di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS), harga melemah 0,35%.
Saat harga minyak nabati pesaing makin murah, maka keuntungan untuk beralih ke CPO menjadi berkurang. Sebab, kedua komoditas ini bisa saling menggantikan dan bersaing di pasar minyak nabati global.
Perkembangan nilai tukar ringgit juga membebani langkah CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,15% terhadap dolar AS.
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika mata uang ini terapresiasi, maka kontrak CPO jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Secara teknikal, dalam kerangka waktu mingguan (weekly time frame), proyeksi harga CPO untuk pekan depan masih bergerak di zona bullish. Hal ini tercermin dari indikator Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 56, menandakan momentum penguatan masih dominan karena posisi RSI di atas 50 biasanya menunjukkan tren naik.
Sementara itu, indikator Stochastic RSI tercatat di angka 44, yang mengindikasikan adanya tekanan jual jangka pendek yang cukup kuat.
Untuk pekan depan, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di rentang MYR 4.459-4.472/ton. Cermati pivot point di MYR 4.506/ton. Jika berhasil ditembus, maka resisten lanjutan ada di level MYR 4.526-4.612/ton. Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.722/ton.
Sebaliknya, support terdekat diproyeksikan di rentang MYR 4.405–4.322/ton. Jika area ini ditembus ke bawah, tekanan jual bisa mendorong harga CPO turun lebih dalam menuju MYR 4.229/ton.
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo