Netanyahu Tak Mau Lihat Negara Palestina Berdiri
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Netanyahu Tak Mau Lihat Negara Palestina Berdiri Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu [Foto: Wikipedia]](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/c0e90ffb-3c0b-4257-a0f4-4ae9e7a25060.jpg)
Jakarta, MI - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia menolak kemungkinan, pembentukan negara Palestina.
"Posisi yang saya sampaikan didukung oleh mayoritas warga Israel yang mengatakan kepada Anda setelah 7 Oktober: 'Kami tidak ingin melihat negara Palestina'," kata Netanyahu dalam wawancara dengan media Politico.
Selain itu, Netanyahu mengatakan bahwa Israel harus memiliki kendali penuh atas seluruh wilayah Palestina, yang berada di sebelah barat Sungai Yordan.
Palestina mencari pengakuan diplomatik atas negara merdeka di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang sebagian diduduki oleh Israel, dan Jalur Gaza.
Pemerintah Israel menolak mengakui Palestina, sebagai entitas politik dan diplomatik yang independen.
Rezim Zionis itu juga membangun permukiman di wilayah pendudukan, meskipun ada suara keberatan dari PBB.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta Sambut Baik Kesepakatan "Persatuan Nasional" antara Hamas, Fatah dan 12 Kelompok Palestina Lainnya Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta (Foto: Dok MI/Pribadi)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/DW6ywtPTmXymB1WY4TuzyhHEjMvau2EmsEv4UEdL.jpg)
Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta Sambut Baik Kesepakatan "Persatuan Nasional" antara Hamas, Fatah dan 12 Kelompok Palestina Lainnya
24 Juli 2024 14:47 WIB
![Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/ketua-fraksi-partai-keadilan-sejahtera-pks-dpr-ri-jazuli-juwaini-foto-midhanis.webp)
Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel
22 Juli 2024 14:15 WIB