Sandy Permana Ditusuk Gegara Tolak Miras, Istri Minta Nyawa Dibayar Nyawa

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Januari 2025 22:45 WIB
Ade Andriani, istri almarhum Sandy Permana (Foto: Dok MI/Repro)
Ade Andriani, istri almarhum Sandy Permana (Foto: Dok MI/Repro)

Jakarta, MI - Ade Andriani, istri almarhum Sandy Permana menyatakan bahwa ketegangan antara suaminya dengan terduga pelaku berawal dari debat di forum warga.

Bahwa suaminya itu menyampaikan aspirasi menolak minum minuman keras di wilayah tempat tinggal mereka di Kawasan Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat

"Karena kan cuma cek cok biasa, nggak ada sampe berantem. Ya namanya kita forum kan, argumen biasa ya. Cuman kalau kita lagi bahas apa yang terjadi di lingkungan. Nah dia nggak terima. Kalau dia nggak terima, berarti dia peminum dong," kata Ade dikutip pada Selasa (14/1/2025).

Menurut Ade, terduga pelaku pribadi yang tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar. "Karena dia orangnya nggak berbaur sama warga, orangnya tertutup, nggak pernah ngomong. Sampai saya udah berapa tahun tinggal di sini nggak pernah dengar suara dia seperti apa. Kalau kita ngomongnya dia di sini Limbat. Karena rambutnya udah limbat terus dia nggak pernah ngomong," beber Ade.

Adapun jenazah Sandy Permana dimakamkan di kawasan Gandaria, Cibarusah, pada Minggu malam (12/1/2025) pukul 23.00 WIB. Ade berharap keadilan segera ditegakkan atas kasus ini, sementara ia berjuang menguatkan hati demi ketiga anaknya.

"Ya saya sih maunya hukumannya ya nyawa dibayar nyawa. Biar dia ngerasain kehilangan. Dia punya anak tiga, saya juga punya anak tiga. Anak saya masih kecil-kecil," katanya.

Sebelumnya, Sandy ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di pinggir jalan Perumahan TNI-Polri Umum, Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, menjelaskan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya pada Minggu (12/1/2025).

Tetangganya tersebut kemudian membawa Sandy ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

"Tadi pagi korban atas nama Sandy Permana ditemukan bersimbah darah oleh beberapa tetangganya, kemudian dibawa ke rumah sakit namun tidak tertolong lagi," kata Onkoseno.

Okoseno mengatakan, pihaknya telah turun melakukan penyelidikan. Hasil pemeriksaan, ditemukan ada beberapa luka tusuk pada tubuh korban. "Iya betul ada beberapa luka tusuk, di dada ada, di perut, terus di leher belakang ada," jelasnya.

Okoseno mengatakan, pelaku pembunuhan telah teridentifikasi. Saat ini, sedang dalam perburuan. Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) satu orang," tandas Okoseno.

Selain itu, Proses pengumpulan bukti dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kepolisian berharap segera mengungkap motif serta menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas tragedi ini.

Jenazah Sandy Permana kini berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi. Keluarga korban telah diberitahu dan saat ini tengah fokus pada proses pemakaman. “Keluarga sudah mengetahui kejadian ini dan sedang mempersiapkan proses pemakaman,” pungkas Onkoseno.

Topik:

Sandy Permana Pembunuhan