Disidik KPK, Ini Dia Orang-orang yang Tandatangani Kerja Sama Digitalisasi SPBU Pertamina

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 Februari 2025 19:55 WIB
Mantan Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid (kiri) saat memantau kesiapan BBM untuk arus mudik di Depo Pertamina Malang, Rabu (13/6/2018)
Mantan Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid (kiri) saat memantau kesiapan BBM untuk arus mudik di Depo Pertamina Malang, Rabu (13/6/2018)

Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan 3 tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek Digitalisasi SPBU PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan PT Telkom (Persero) tahun anggaran 2018-2023. Kasus ini diusut berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) pada September 2024 lalu.

Kini KPK tengah mengusut kerja sama pengadaan proyek tersebut. Diketahui bahwa penandatanganan Sinergi Digitalisasi SPBU tersebut dilakukan oleh Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan

Turut disaksikan oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno; Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar; Kepala BPH Migas M. Fanshrullah Asa; Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati; Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga.

Adapun penandatanganan PKS tersebut dilakukan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat (31/8/2018) silam.

Berdasarkan catatan Monitorindonesia.com, berikut saksi yang dipanggil untuk diperiksa dalam kasus korupsi digitalisasi SPBU PT Pertamina-PT Telkom:

Senin (20/1/2025)
1. Agustinus Yanuar Mahendratama, Koordinator Pengawasan BBM di BPH Migas

2. Aily Sutejda, Head of Outbound Purchasing PT SCC

3. Anton Trienda, VP Corporate Holding and Portfolio IA PT Pertamina (Persero)

4. Antonius Haryo Dewanto, mantan VP Sales Enterprise PT Packet Systems 

5. Charles Setiawan, Komisaris PT Ladang Usaha Jaya Bersama

6. Aribawa, VP Sales Support PT Pertamina Patra Niaga

7. Asrul Sani, eks Direktur PT Dabir Delisha Indonesia

8. Benny Antoro, mantan Direktur Sales & Marketing PT PINS Indonesia

9. Bobby Rasyidin, Direktur PT LEN Industri.

Dari 9 saksi itu, Antonius Haryo Dewanto, mantan VP Sales Enterprise PT Packet Systems dan Bobby Rasyidin, Direktur PT LEN Industri, mangkir.

Selasa (21/1/2025)
1. Pensiunan PT Telkom (Principal Expert Bagian Oil and Gas pada Divisi Enterprise Service PT Telkom Periode Tahun 2016-2019), DDW
2.  Asisten Manager Channel Improvement PT Pertamina periode 2016-2019 Dwi Puja Ariestya
3. Senior Solution Architect (General Manager Project Business Big Data & IoT (Internet of Thing) PT Sigma Cipta Caraka periode 2018 Silvester Fadjar Tandabawana.
4. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Nutech Integrasi Fiqih Syamsu Rokhman
5. Auditor PT Pertamina Hamdani Febrian
6. Manager Channel Digitalization Operation PT Pertamina Patra Niaga Hari Prasetyo Tri Wicaksono.

Jumat (24/1/2025)
1. Direktur PT Pasific Cipta Solusi, Elvizar
2. External Relation PT AKR Corporindo, Tri Margono
3. Direktur Utama PT Multimedia Nusantara (Telkommetra) periode tahun 2016-2019, Otong IIP
4. Manager Wireless Deployment Divisi Planning and Deployment PT Telkom, Sri Damar Setiawan
5. GM Procurement PT PINS Indonesia periode tahun 2017- 2018, Revi Guspa
6. Senior Account Manager PT Telkom periode tahun 2018-2023, Reza Prakarsa
7. GM Energy Recource Service PT Telkom Periode periode tahun 2018-2023
8. Saleh; EGM Information Technology PT Telkom Direktur Enterprise & Bussines Solution PT Sigma Cipta Caraka periode tahun 2018, Sihmirmo Adi
9.Direktur Enterprise & Bussines Service PT Telkom periode tahun 2017-2019, Dian Rachawan
10. SGM SSO Procurement PT Telkom Indonesia periode tahun 2012-2020, Weriza

Kamis (30/1/2025)
VP Sales Enterprise PT Packet Systems tahun 2018, Antonius Haryo Dewanto

3 tersangka

KPK menyebut sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) PT Pertamina (Persero). Totalnya ada tiga orang yang terjerat.

“Ada tiga tersangka yang sudah ditetapkan di kasus digitalisasi SPBU PT Pertamina,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, Jumat (31/1/2025).

Meski begitu, Tessa belum memerinci pihak tersebut. Begitu juga terkait dengan digitalisasi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) hingga berujung praktik korupsi. 

Penyidik masih melakukan pendalaman. Tessa minta publik menunggu karena pengumuman akan disampaikan setelah semua alat bukti yang dikantongi dirasa cukup. “Untuk materinya belum bisa dishare,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, KPK kembali mengusut dugaan korupsi di PT Pertamina (Persero). Kali ini, kaitannya proyek digitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang diduga terjadi pada 2019-2023.

Topik:

KPK Digitalisasi SPBU Pertamina Telkom