Direktur PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Dikabarkan Dipanggil Kejagung, Usut Korupsi Impor BBM


Jakarta, MI - Penyidikan kasus dugaan korupsi impor Bahan Bakar Minyak atau BBM dan minyak mentah di Pertamina Group oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) tak senyaring pengusutan kasus lainnya. Pun belum ada progres yang diumumkan ke publik.
Pada Jumat (21/2/2025) sore dikabarkan Direktur PT Orbit Terminal Merak, Gading Ramadhan Joedo mendapat panggilan dari penyidik Tim Pidana Khusus (Pidsus) Kejagung untuk diperiksa.
Namun Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar enggan berkomentar. “Aku tanya ke Pidsus dulu ya,” singkat Harli.
Penting diketahui bahwa Gading merupakan pengusaha Indonesia yang telah menjabat sebagai Direktur PT Pelayaran Mahameru Kencana Abadi sejak 2012. Perusahaan ini bergerak di bidang pelayaran dan logistik, khususnya pengangkutan komoditas energi seperti minyak dan gas bumi (Migas).
Dalam kapasitasnya sebagai direktur, Gading bertanggung jawab atas operasi serta pengelolaan perusahaan, memastikan pendistribusian Migas dilakukan secara efisien dan andal melalui layanan pelayaran yang terpadu. Keterlibatannya di sektor pelayaran dan logistik, khususnya dalam pengangkutan migas.
Ada apa dengan Kejagung?
Sebelumnya Direktur Eksekutif CERI, Yusri merasa aneh atas sikap Kejagung soal penyidikan umum soal impor BBM dan minyak mentah ini.
“Respons Kejagung soal kabar pemeriksaan Gading ini beda sekali dengan ketika melakukan penggeledahan di kantor Ditjen Migas seminggu lalu yang sangat terkesan telah didramatisir seolah-olah 2 episentrum kasusnya ada di Ditjen Migas Kementerian ESDM, padahal tidak dan jauh dari keterlibatan” kata Yusri, Minggu (23/2/2025).
Yusri kemudian menjelaskan, episentrum dugaan permainan impor untuk BBM dan LPG itu adanya di PT Pertamina Patra Niaga dan untuk impor minyak mentah itu proses bisnisnya ada di PT Kilang Pertamina International.
"Sementara soal minyak mentah dan kondensat bagian negara produksi dalam negeri adanya di Pertamina Hulu Energi," ungkapnya.
Untuk mengangkut semua minyak dari suatu tempat ke tempat lainnya seperti ke kilang dan depo BBM tersebutlah kegiatannya dilaksanakan oleh PT Pertamina International Shipping. "Nah di subholding-subholding itulah muncul dugaan ada cawe-cawe mister James," katanya.
Berdasarkan indikasi tersebut di atas, dia berharap kasus yang sedang disidik Kejagung ini sebaiknya mendapat supervisi dari KPK agar kerja Tim Pidsus bisa fokus mengungkap peristiwa pidana semakin terang agar tidak masuk angin alias dipanjat oleh oknum-oknum yang mudah tergiur oleh mafia Migas, bahkan jika dianggap perlu KPK bisa mengambil alih proses penyidikannya.
“Karena soal dugaan permainan impor BBM, Minyak Mentah dan LPG ini terkait langsung dengan kebutuhan hajat hidup orang banyak,” demikian Yusri.
Topik:
Kejagung BBM Minyak MentahBerita Selanjutnya
Pengakuan Novel Baswedan soal Jokowi Dalang Revisi UU KPK
Berita Terkait
![Pertamina Patra Niaga Pastikan Ketersediaan BBM Terjaga, Layani Masyarakat hingga Pelosok Negeri Pastikan Ketersediaan BBM Terjaga, Pertamina Patra Niaga Layani Masyarakat hingga Pelosok Negeri [Foto: Doc. Pertamina]](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/pertamina-patra-niaga-5.webp)
Pertamina Patra Niaga Pastikan Ketersediaan BBM Terjaga, Layani Masyarakat hingga Pelosok Negeri
17 menit yang lalu

Terima Rp 500 Juta Hasil Barang Bukti yang Ditilap, Jaksa Iwan Ginting Dicopot
3 jam yang lalu

Penerima Dana Korupsi BTS Rp243 M hampir Semua Dipenjara, Dito Ariotedjo Melenggang Bebas Saja Tuh!
14 jam yang lalu

Kejagung Periksa Dirut PT Tera Data Indonesia terkait Kasus Chromebook
30 September 2025 12:29 WIB