Modus 'States Corruption'! Promosi Honesti Basyir Dirut Telkom Buka Tabir Gelap BUMN

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Mei 2025 17:30 WIB
Honesti Basyir (Foto: Dok MI/Istimewa)
Honesti Basyir (Foto: Dok MI/Istimewa)

Jakarta, MI - Henesti Basyir dari PT Bio Farma lompat karier di PT Telkom Indonesia (Telkom) sebagai Direktur Group Business Development, PT Telkom sejak RUPS Tahun Buku 2022.

Kini marak pemberitaan yang difabrikasi terkait dengan munculnya pencalonan Honesti Basyir sebagai dirut PT Telkom. Sementara Honesti Basyir masih dihadapkan kasus korupsi PT Bio Farma yang terjadi saat Honesti menjabat Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma. 

Kendati, pihak Kejaksaan Negeri Bandung sebelumnya menyatakan akan melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi di Bio Farma itu jika ditemukan bukti yang baru. Dalam hal ini pengutusan kasus tersebut disetop sementara.

"Di balik itu juga, mirisnya muncul pemberitaan dengan framing bahwa sosok Honesti Basyir yang bersih, dengan berbagai prestasi kepemimpinan. Padahal, rekam jejak Honesti di Bio Farma meninggalkan dugaan rasuah meski kabarnya penyelidikan disetop sementara," kata pakar hukum pidana dari Universitas Bung Karno (UBK) Kurnia Zakaria, kepada Monitorindonesia.com, Jumat (23/5/2025).

Berawal dari temuan BPK tentang tidak terdistribusinya vaksin covid 19 sebanyak 3.208.542 dosis di PT Bio Farma, mengakibatkan kerugian keuangan negara mencapai Rp 525,18 miliar.

Kata pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti (Usakti), Abdul Fickar Hadjar, kasus in sebaikan ditangani KPK jika memang pihak Kejaksaan tak melanjutkannya.

"Sebaiknya diusut KPK saja supaya mendapat perhatian masyarakat luas hingga Presiden," tegas Abdul Fickar kepada Monitorindonesia.com.

Bahkan, Sri Radjasa, pemerhati intelijen menilai keputusan memasukan nama Honesti Basyir, sebagai kandidat calon dirut PT Telkom, patut dipandang sebagai bentuk arogansi kekuasaan yang sama sekali tidak popular dimata publik dan tindakan abal-abal yang semakin memperkuat keyakinan public, bahwa negara tidak sungguh-sungguh dalam pemberantasan korupsi. 

"Bahkan akan memicu munculnya tuduhan bahwa, kasus korupsi di Indonesia, tidak hanya dilakukan secara sistemik, tapi dikategorikan sebagai “states corruption”," katanya.

Sementara Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus menilai Fenomena promosi Honesti Basyir di tengah proses hukum, semakin membuka tabir gelap BUMN, tentang adanya praktek mafia jabatan basah, demi melanggengkan perampokan uang negara secara sistemik. 

Keputusan tersebut dinilai bukan sekadar kebijakan korporasi biasa, melainkan bagian dari pola yang lebih besar dalam sistem kekuasaan di BUMN.

Iskandar menyatakan, pola tersebut berisiko menciptakan "daur ulang pejabat bermasalah". Jika praktik tersebut terus dibiarkan, dampaknya bisa merusak integritas perusahaan milik negara, serta memungkinkan pejabat bermasalah untuk terus mendapatkan posisi strategis.

"Kalau pejabat yang sedang diperiksa hukum bisa naik jabatan, kita bicara soal kekuatan besar di balik layar. Ini bukan promosi biasa, ini bagian dari arus besar yang mengatur BUMN sebagai alat kekuasaan, bukan pelayanan publik," jelas Iskandar.

Dalam jangka panjang, Iskandar menyebut, ada beberapa risiko jika pola tersebut dibiarkan, yakni pejabat yang memiliki masalah hukum tetap bisa berpindah ke BUMN lebih besar, penanganan kasus korupsi hanya dilakukan di tingkat lokal agar jejaring elite tetap aman, serta integritas dan kredibilitas BUMN akan semakin melemah.

Publik menanti tanggapan dari pemerintah dan kementerian terkait atas kasus tersebut. Jika dibiarkan berlarut, bukan tidak mungkin praktik serupa terjadi di BUMN lain seperti PLN, Pertamina, atau sektor strategis lainnya. "Kita tidak boleh diam. Ini bukan sekadar opini, ini seruan investigatif. Apakah kita akan diam, atau menuntut keadilan?" demikian Iskandar.

Diketahui, Honesti Basyir menjadi Dirut Bio Farma tahun 2019 melalui Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-203/MBU/09/2019.

Ketika memimpin holding BUMN Farmasi Bio Farma, terjadi Covid-19. Bahkan tepat pada 27 April 2021, sempat terjadi penggerebekan Laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma, Lantai M di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara oleh anggota Dirkrimsus Polda Sumut.

Kasus rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu itu berbuntut panjang, sampai pemecatan seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostik.

Business Manager Unit Bisnis Sumatera I PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) Wilayah Medan dan Aceh, Picandi Mascojaya bahkan telah divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut.

Picandi terbukti memperoleh keuntungan Rp2.236.640.000 dengan memerintahkan karyawan menggunakan swab antigen bekas di Bandara Kualanamu Deliserdang, Sumut.

Empat anak buahnya juga dijatuhi hukuman bervariasi, antara lain Sepipa Razi dan Depi Jaya masing-masing divonis 2,6 tahun penjara. Kemudian Marzuki dan Renaldio masing-masing divonis 5 tahun penjara.

Honesti Basyir tercatat alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1992 dan Sekolah Tinggi Manajemen Bandung tahun 2004. Ia memang sudah malang melintang menduduki jabatan strategis di perusahaan BUMN.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk pada 20 April 2017. Selain itu, beberapa posisi strategis juga sempat dijabat di PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), di antaranya sebagai Plt Direktur Enterprise & Business Service, Direktur Wholesale & International Service, Direktur Keuangan, dan Vice President of Strategic Business Development.

Pada 2023, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mengangkat Honesti Basyir sebagai Direktur Group Business Development.

Perpindahan Honesti dari perusahaan BUMN ke perusahaan lain menyedot perhatian publik. Bahkan hampir tiap kali pemegang saham perusahaan BUMN melakukan perombakan direksi, nama Honesti Basyir kerap muncul. Yang terakhir ia diangkat sebagai Direktur Group Business Development Telkom Indonesia.

Monitorindonesia.com telah mengonfirmasi kasus itu kepada Honesti Basyir untuk meminta tanggapanya. Namun, hingga tenggat berita ini diterbitkan, Honesti belum memberiksan respons.

Topik:

Bio Farma Honesti Basyir Korupsi Bio Farma Dirut Telkom