Tak Mau Dihack, TNI Bakal Rekrut Prajurit Siber

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 10 Juli 2024 14:27 WIB
Panglima TNI, Agus Subiyanto [Foto: YT/@SekretariatPresiden]
Panglima TNI, Agus Subiyanto [Foto: YT/@SekretariatPresiden]

Jakarta, MI - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan institusinya, akan melakukan rekrutmen dengan jalur khusus untuk mendapatkan personel TNI, yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi atau siber.

Agus mengatakan, bahwa upaya peningkatan ketahanan siber harus dimulai dari sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, doktrin terhadap bidang siber di TNI pun bakal diubah.

"Memang harus mulai dari rekrutmennya, personel siber itu, dari civilian-nya dia memang harus mempunyai kemampuan IT (information technology)," kata Agus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Panglima mengatakan, bahwa TNI sudah memiliki satuan yang menangani bidang siber. Nantinya, personel-personel yang mempunyai latar belakang teknologi informasi akan dimasukkan ke satuan siber tersebut.

"Tidak dari bintara umum, tamtama umum, atau perwira umum, jadi (jalur) khusus, memang mungkin kuliah, SMA-nya sudah punya kemampuan IT," ujarnya.

Selain itu, tambah Jenderal Agus, TNI sedang mengevaluasi data-data di Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, terkait adanya peretasan yang terjadi beberapa waktu lalu oleh peretas bernama MoonzHaxor.

"Evaluasi dari SDM-nya, mungkin alat-alatnya juga harus bagus," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut data-data, yang diretas pada Bais TNI itu merupakan informasi lama yang sempat dirilis pada tahun ini.

Dia juga mengatakan, peladen atau server Bais TNI dinonaktifkan sementara waktu, untuk kepentingan penyelidikan setelah aksi peretasan.