DPR Soroti Minimnya Sosialisasi Program Cek Kesehatan Gratis, Dorong Pemerintah Perbaiki Akses

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 11 Februari 2025 12:24 WIB
Asep Romy Romaya (Dok.MI)
Asep Romy Romaya (Dok.MI)


Jakarta, MI - Pelaksanaan program cek kesehatan gratis yang dimulai pada Senin (10/2/2025) mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Namun, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Asep Romy Romaya, mendesak pemerintah untuk meningkatkan intensitas sosialisasi agar masyarakat lebih antusias mengikuti program ini.

"Kami menerima banyak laporan bahwa masyarakat, terutama di luar Jawa, masih belum mengetahui dengan jelas tentang program cek kesehatan gratis ini. Akibatnya, mereka belum dapat memanfaatkannya,” kata Asep Romy Romaya pada Selasa (11/2/2025).

Asep menilai program ini sangat penting, karena merupakan wujud komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia. Menurutnya, program tersebut berperan strategis dalam menekan angka kematian akibat penyakit kronis, serta mengurangi biaya pengobatan yang muncul akibat penanganan yang terlambat. 

"Dengan program cek kesehatan gratis, diharapkan masyarakat akan lebih terbiasa melakukan deteksi dini, sehingga mengurangi beban BPJS di masa depan," jelasnya.

Romy juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa sekitar 400 puskesmas di Indonesia masih menghadapi kendala dalam akses internet, yang menghambat penerapan program yang berbasis aplikasi Satu Sehat. 

"Meskipun ada solusi pendataan manual untuk daerah yang sulit mengakses internet, ke depannya perlu ada pembenahan, karena sistem digital ini lebih memudahkan, baik untuk puskesmas maupun masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, Romy mengungkapkan bahwa beberapa daerah terpaksa menunda pelaksanaan cek kesehatan gratis karena kendala persiapan. Minimnya sosialisasi juga menjadi faktor rendahnya antusiasme masyarakat, seperti yang terjadi di Bandung dan Jakarta. 

"Meski ini masih tahap awal, namun perlu evaluasi agar program cek kesehatan gratis ini bisa benar-benar menjadi titik perubahan dalam sistem layanan kesehatan kita," ungkapnya.

Politisi asal Jabar II ini menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak agar program ini dapat sukses. Diperlukan dukungan dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga sektor swasta agar upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat bisa berjalan dengan optimal. 

"Program ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Peran masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilannya," tutupnya. ***

Topik:

DPR Komisi IX DPR