Pramono Anung Rencanakan Ganti Nama RSUD di Jakarta jadi Rumah Sakit Internasional

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 19 April 2025 17:17 WIB
Gubernur DKJ, Pramono Anung (Foto: Istimewa)
Gubernur DKJ, Pramono Anung (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan rencananya untuk mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta menjadi Rumah Sakit Internasional, sebagai upaya untuk meningkatkan citra.

Pramono menjelaskan, penggunaan istilah RSUD selama ini dianggap dapat menurunkan persepsi publik terhadap rumah sakit tersebut. Menurutnya, kata "RSUD" memberi kesan terbatas dan seolah-olah membatasi kapasitas layanan yang dapat diberikan.

"Dalam rapat saya memutuskan 'udah nggak boleh lagi pakai kata RSUD' karena memakai kata RSUD itu mengecilkan diri sendiri," ujar Pramono dalam Halal Bi Halal dengan Muhammadiyah DKI Jakarta di Salemba, Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Pramono menceritakan pengalamannya saat menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan sebagai bagian dari persyaratan pencalonan gubernur. Ia menilai, dengan fasilitas kesehatan yang ada, RSUD Tarakan layak untuk diberi nama Rumah Sakit Internasional Tarakan.

"Contohnya, RSUD Tarakan. Ketika saya mengajukan syarat menjadi gubernur harus checkup di RSUD Tarakan. Fasilitasnya bagus banget, tempatnya bagus banget, begitu namanya menjadi RSUD, maka grade-nya menjadi turun," jelasnya.

"Kenapa nggak dinaikkan saja menjadi 'Rumah Sakit Internasional Tarakan'. Pasti akan beda," tambahnya.

Pramono juga mengatakan bahwa perubahan nama RSUD di Jakarta menjadi RS Internasional itu akan sejalan dengan upaya pembangunan RS Internasional Cakung.

"Saya bilang idenya RSUD Internasional Cakung, pasti lebih keren. Atau nama-nama yang kita sepakati, karena banyak RS di Jakarta yang mau dirubah namanya. Misalnya menjadi RS Ali Sadikin. Atau yang lain, nanti kita sepakati bersama," pungkasnya.

Topik:

rsud-di-jakarta pramono-anung rumah-sakit-internasional