63 Titik Operasional Sekolah Rakyat Resmi Dibuka

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 14 Juli 2025 15:09 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (Foto: Ist)
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan bahwa 63 titik Sekolah Rakyat telah resmi dibuka secara serentak pada Senin (14/7/2025) hari ini.

Gus Ipul menyebut ada lebih dari 6.000 siswa yang telah mengikuti masa orientasi atau pengenalan pada hari pertama dibukanya oprasional Sekolah Rakyat yang tersebar di 63 titik.

“Per hari ini, 63 titik operasional Sekolah Rakyat sudah dibuka. Ada 256 rombongan belajar, dan lebih dari 6.000 siswa telah mulai masuk masa orientasi,” kata Gus Ipul, Senin (14/7/2025). 

Gus ipul menjelaskan, para siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan delapan pasang seragam sekolah, mulai dari almamater hingga baju labolatorium. Selain itu para siswa juga mendapatkan laptop serta fasilitas lainnya untuk menopang proses pembelajaran. 

"(Para siswa) mendapatkan tempat tinggal di lingkungan yang layak, nyaman, bersih, dan memiliki fasilitas lengkap. Mendapat seragam sekolah, jas almamater, seragam sekolah harian, PDL Pramuka, batik, baju olahraga, baju laboratorium, dan piyama semuanya adalah 8 set," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul mengatakan bahwa pemerintah menargetkan 100 Sekolah Rakyat dapat beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. Ia mengatakan 37 titik Sekolah Rakyat lainnya akan dibuka pada akhir Juli 2025.

“Memang masih ada beberapa persoalan teknis di titik-titik tersebut, tetapi tenaga pendidik, konektivitas, dan penganggaran sudah siap,” tuturnya. 

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa proses seleksi para calon siswa di Sekolah Rakyat tidak didasari dari nilai atau prestasi akademik. Sebab, Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan atau bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang tidak mencukupi. 

“Yang dipilih adalah mereka yang selama ini tertinggal, tidak sekolah, putus sekolah, atau bahkan berpotensi tidak pernah sekolah,” ujarnya.

Topik:

Mensos Gus Ipul Sekolah Rakyat