Buku Hasil Penulisan Ulang Sejarah Diluncurkan Oktober 2025

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 14 Agustus 2025 21:49 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto: Dok MI)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, bahwa buku Sejarah Indonesia akan diluncurkan pada Oktober mendatang.

"Penulisannya sudah selesai tapi peluncurannya nanti kita harapkan Oktober," kata Fadli di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Fadli menyebut uji publik sudah mulai dilakukan, mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Makassar, hingga Universitas Lambung Mangkurat.

Ke depan, ia mengatakan bakal digelar sebuah diskusi grup dengan para pemerhati sejarah, yang tidak termasuk dalam tim penulisan buku atau di luar dari tim editor.

"Kemudian kita ingin ada public expose dari buku tersebut," ujarnya.

Peluncuran hasil penulisan ulang sejarah Indonesia, sedianya direncanakan pada 17 Agustus 2025. Namun, Fadli mengaku, bahwa kendala dalam pembuatan buku adalah proses editing yang memakan waktu cukup lama, ditambah lagi adanya masukan-masukan lain.

Diketahui, Kementerian Kebudayaan menargetkan penulisan buku sejarah Indonesia yang diperbarui selesai pada Agustus 2025.

Upaya pembaruan buku sejarah Indonesia melibatkan 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum dari kalangan sejarawan serta akademisi bidang ilmu arkeologi, geografi, sejarah, dan ilmu humaniora lainnya.

Fadli Zon juga menyampaikan, bahwa pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp9 miliar, untuk memperbarui buku sejarah Indonesia.

"Saya lupa anggarannya berapa, enggak banyak sih. Kalau tidak salah catatannya Rp9 miliar," kata Fadli.

Ia menyampaikan, bahwa pembaruan buku sejarah akan dilakukan secara inklusif dengan mengedepankan perspektif Indonesia sentris mulai dari sejarah awal Indonesia, masa penjajahan, perang kemerdekaan, era reformasi, sampai era pemilu.

"Jadi, kita ingin sejarah ini ditulis secara inklusif dengan Indonesia sentris jadi perspektif Indonesia, kalau perspektif Belanda tidak ada penjajahan ya (di Indonesia), mereka melihatnya berbeda," tandasnya.

Topik:

Penulisan Ulang Sejarah Fadli Zon