Menteri PU: Ketersediaan Air Waduk Kedungombo Kunci Utama Keberlanjutan Pangan Nasional di Grobogan

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 25 Agustus 2025 17:55 WIB
Waduk Kedungombo di Grobogan, Jawa Tengah. (Foto: dok/PU).
Waduk Kedungombo di Grobogan, Jawa Tengah. (Foto: dok/PU).

Jakarta, MI - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan, ketersediaan air yang memadai dari Waduk Kedungombo merupakan kunci utama bagi keberlanjutan produksi pangan nasional di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

"Waduk Kedungombo bagian integral dari sistem irigasi yang memastikan pasokan air tersalurkan secara efisien hingga ke lahan pertanian. Air yang dikelola dengan baik akan meningkatkan indeks pertanaman sehingga petani dapat panen lebih dari sekali dalam setahun,” kata Menteri Dody dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (25/8).

Waduk Kedungombo sebagai salah satu infrastruktur sumber daya air strategis dalam mendukung ketahanan pangan. 

"Pemanfaatan waduk ini menjadi bagian dari upaya Kementerian PU dalam mewujudkan swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," kata Menteri Dody menambahkan.

Oleh karena, melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian PU mengatur secara menyeluruh operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Waduk Kedungombo. 

"Proses ini meliputi pemantauan sistem pengelolaan air, penyusunan rencana tata tanam, pembagian air yang efisien, serta pemeliharaan jaringan irigasi primer, sekunder, hingga tersier agar tetap berfungsi optimal," ungkap Menteri Dody.

Dalam merumuskan rencana kebijakan, rencana tahunan penyediaan, pembagian dan pemberian air irigasi bagi pertanian, rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi Waduk Kedungombo tidak lepas dari peran Komisi Irigasi yang merupakan lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintah, wakil perkumpulan petani pemakai air, wakil pengguna jaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi irigasi kabupaten/kota yang terkait.

Dengan pertimbangan kondisi ketersediaan air Waduk Kedungombo maka disepakati musim tanam dan rilis air untuk kebutuhan irigasi. Kesepakatan bersama itu dilakukan antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dengan melibatkan Pemerintah Daerah seperti Dinas Pusdataru Provinsi Jateng, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Balai PSDA Seluna, Dinas Pertanian Kota/Kabupaten, Dinas PUPR Kota/Kabupaten, TNI/Polri serta para petani penerima manfaat melalui Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) dan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). 

"Pemanfaatan Waduk Kedungombo adalah bukti sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional," sebut Menteri Dody. 

Stok air Kedungombo saat ini sekitar 472,39 juta m3 atau berada di elevasi 87,67 Mdpl, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan air irigasi ada musim tanam (MT 1) yang dimulai pada September 2025. Waduk Kedungombo memiliki manfaat untuk menyuplai air irigasi dengan total area seluas 64.365 hektare, mencakup Kabupaten Grobogan meliputi Daerah Irigasi (DI) Sidorejo (6.038 ha), DI Sidorejo Kiri/Lanang (1.900 Ha), DI Sedadi (16.055 ha). 

Kemudian DI Klambu Kiri di Kabupaten Demak seluas 20.646 ha, DI  Klambu Kanan di Kabupten  Pati seluas 10.354 ha, DI Klambu Wilalung di Kabupaten Kudus seluas 7.872 ha, dan dukungan pompanisasi untuk menyuplai air irigasi seluas 1500 ha.

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Waduk Kedungombo