Kementerian PU Lakukan Langkah Tanggap Darurat Atasi Banjir di Bali

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 10 September 2025 21:34 WIB
Kementerian PU memobilisasi alat berat untuk pembersihan sampah dan membantu langkah-langkah tanggap darurat akibat banjir di Bali, (10/9). (Foto: Dok/MI/PU)
Kementerian PU memobilisasi alat berat untuk pembersihan sampah dan membantu langkah-langkah tanggap darurat akibat banjir di Bali, (10/9). (Foto: Dok/MI/PU)

Jakarta, MI – Menyikapi bencana banjir yang melanda Kota Denpasar, Bali, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat.

“Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bali,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (10/9). 

Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida terus berkoordinasi dengan TNI-Polri, Pemerintah Daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar untuk melakukan monitoring kondisi terkini.

Kementerian PU juga telah menempatkan mobile pump di titik-titik banjir untuk memastikan genangan air dapat ditangani secara cepat dan efektif serta memobilisasi excavator untuk pembersihan sampah di pintu rotari dan trashrack di Waduk Muara. 

"Selain itu, Kementerian PU menyiagakan personil dalam tim reaksi cepat di lokasi bencana serta alat berat dan bahan banjiran apabila diperlukan. Identifikasi lanjutan telah dilakukan dengan melakukan pengecekan infrastruktur serta memantau kondisi di lapangan untuk memastikan proses penanganan berjalan dengan baik," kata Menteri Dody. 

Upaya cepat penanganan banjir Kementerian PU di Kota Denpasar tersebut turut memberikan dampak positif bagi wilayah sekitar, termasuk Kabupaten Badung. 

"Genangan air di sejumlah titik utama di Kabupaten Badung mulai surut seperti jalan Sunset Road, Legian, Raya Canggu Kerobokan, Bypass Ngurah Rai, Setia Budi, hingga Underpass Dewa Ruci (Simpang Siur) sudah dapat dilalui, sehingga aktivitas warga dan arus lalu lintas di kawasan pariwisata di Bali mulai pulih," tambah Menteri Dody.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), banjir terjadi pada Rabu (10/9) pukul 03.00 WITA yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi 245,5 milimeter (mm) per hari.

Akibatnya, volume air Sungai Tukad Badung meningkat hingga 85,85 m3/detik, sehingga meluap dan menggenangi permukiman warga dan jalan di Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar Bali. 

"Langkah-langkah penanganan telah dilakukan Kementerian PU dengan memobilisasi alat berat untuk pembersihan sampah dan membantu langkah-langkah tanggap darurat guna mengurangi dampak bencana dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak," sebut Menteri Dody. 

Kondisi saat ini pukul 05.00 WITA, pemantauan Waduk Muara sudah berangsur surut dari ketinggian air 190 cm sudah turun di ketinggan 130 cm.

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Banjir Bali