Banjir Bandang di Sumsel dan Bengkulu, Kementerian PU Segera Atasi Dampak Banjir

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 26 September 2025 02:03 WIB
Jembatan rusak akibat banjir bandang yang melanda Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Kementerian PU segera melkukan langkah-langkah untuk mengatasi dampak banjir yang terjadi pada tanggal 23 September 2025.
Jembatan rusak akibat banjir bandang yang melanda Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Kementerian PU segera melkukan langkah-langkah untuk mengatasi dampak banjir yang terjadi pada tanggal 23 September 2025.

Jakarta, MI – Banjir bandang melanda Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu pada Selasa tanggal 23 September 2025. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) segera melakukan langkah-langkah untuk mengatasi dampak banjir bandang tersebut.

“Kementerian PU berkomitmen untuk segera menangani dampak banjir bandang ini dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Keselamatan dan pemulihan warga terdampak menjadi prioritas utama kami,” kata Menteri PU, Dody Hanggodo di Jakarta, Kamis (25/9).

Penyebab banjir bandang yang terjadi di  Desa Tanjung Harapan karena karena tingginya intensitas hujan di hulu Sungai Are. Banjir bandang menyebabkan 14 rumah warga di Desa Tanjung Harapan dihantam banjir. Dua rumah hanyut terbawa arus banjir dan tiga orang dinyatakan hilang. Semua korban kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Saat ini tim tanggap darurat dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII sudah berada di lokasi banjir dan sedang berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu serta masyarakat sekitar untuk mengidentifikasi dampak bencana dan merencanakan pembersihan area terdampak.

“Alat berat berupa 1 unit excavator standar PC 200 dan bahan banjiran berupa bronjong sedang dimobilisasikan menuju lokasi untuk membuka kembali dan peninggian tanggul Sungai Are,” kata Kepala BWS Sumatera VII Wiel Mushawiry Suryana.

Penanganan bencana longsor juga dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu dengan membuka akses jalan nasional dan pembersihan material longsor yang menutupi ruas Jalan Manna – Batas Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di KM 171-177 sepanjang kurang lebih 450 meter. Penanganan darurat dilakukan dengan memobilisasi 3 unit excavator dan satu unit backhoe loader untuk membersihkan tanah longsor, sehingga jalan nasional tersebut sudah dapat dilalui setelah dilakukan penanganan sementara.

BPJN Bengkulu juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan melalui BPBD, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan penanganan lokasi longsor berjalan lancar dan kepentingan masyarakat tidak terganggu akibat putusnya akses lalu lintas. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana serta mempercepat pemulihan kondisi infrastruktur jalan nasional yang terdampak.

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Banjir Bandang Sumsel