Klaim Roy Suryo Dkk soal Ijazah Jokowi: Lagu Lama, Kaset Kusut!

Jakarta, MI - Roy Suryo dan kawan-kawan mengklaim telah menerima salinan fotokopi legalisir ijazah Jokowi dari KPUD DKI Jakarta. Kendati, Ketua Direktorat Diseminasi Informasi dan Sosial Media DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, menilai isu ini tidak lebih dari pengulangan narasi lama yang tak berdasar.

Dian mengatakan bahwa dokumen yang disebut-sebut diterima Roy Suryo cs tidak ada bedanya dengan ijazah Jokowi yang sebelumnya diserahkan ke berbagai lembaga resmi.

“Roy Suryo dkk infonya dapat lagi salinan fotocopy legelisir ijazah Pak Jokowi dari KPU DKI. Ternyata sama dengan yang diserahkan untuk Capres 2014,” kata Dian di X @DianSandiU dikutip Monitorindonesia.com, Selasa (14/10/2025).

Dokumen tersebut bahkan identik dengan yang pernah diserahkan ke KPUD Solo ketika Jokowi maju dalam pemilihan kepala daerah beberapa tahun lalu. "Saya sudah sampaikan bahkan itu sama dengan yang diserahkan ke KPUD Solo. Mau kalian bolak-balik seperti apapun, memang itu ijazahnya,” bebernya.

Menanggapi klaim soal dugaan kejanggalan yang disuarakan oleh dr. Tifauzia Tyassuma dan tim Roy Suryo, Dian menilai tudingan itu tidak memiliki dasar baru dan hanya mengulang isu lama yang sudah berkali-kali dibantah. “Tidak ada kejanggalan, yang disampaikan itu semua lagu lama kaset kusut!” katanya.

Sebelumnya, Roy Suryo mengaku telah menerima salinan ijazah Jokowi yang didapat melalui KPUD DKI Jakarta, Senin (13/10/2025), kemarin. Dokumen tersebut merupakan salinan kedua yang ia terima.

Dia juga memperoleh salinan pertama dari pengamat kebijakan publik Bonatua Silalahi, yang bersumber dari KPU RI. Usai meneliti kembali salinan terbaru itu, Roy mengklaim temuan tersebut memperkuat keyakinannya bahwa dokumen tersebut tidak asli.

"Ini akan menjadi bukti sangat kuat bagi kami untuk meneruskan perjuangan," kata Roy, Selasa (14/10/2025).

Apa yang ada di berkas tersebut merupakan sama atau identik dengan yang sudah mereka teliti. "Kami berkesimpulan 99,9 persen ini adalah palsu,” katanya.

Kejanggalan yang ia temukan terlihat dari bentuk huruf dan struktur tulisan dalam ijazah yang diklaim milik Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.

“Dari sisi dimensi, meskipun ini adalah fotokopi, tetapi tidak mengubah yang namanya jarak, struktur dan sebagainya. Di sini sangat kelihatan bagaimana huruf Z itu ada agak ke atas dan di mana huruf A-nya itu mencuat keluar dari logo. Mencotot keluar,” pungkasnya.