Kementerian PU Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah Arab Saudi Untuk Anak-Anak WNI

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 23 Oktober 2025 4 jam yang lalu
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo melakukan peninjauan lokasi pembangunan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi, Selasa (21/10). (Foto: PU)
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo melakukan peninjauan lokasi pembangunan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi, Selasa (21/10). (Foto: PU)

Riyadh, Arab Saudi, MI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memulai pembangunan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi. SILN ini diperuntukkan bagi anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal atau  bekerja di Arab Saudi. Pembangunan sekolah ini menandai komitmen pemerintah untuk menghadirkan akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh warga negara, dimanapun berada. 

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan SILN di Riyadh dan Jeddah merupakan wujud nyata visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk menempatkan pendidikan sebagai pilar utama kemandirian bangsa. Presiden Prabowo Subianto, kata Menteri  Dody, menekankan, kemajuan sejati tidak diukur dari kekayaan alam, tetapi dari kekuatan moral dan kualitas manusia.

“Hari ini bukan sekadar acara peletakan batu pertama. Hari ini adalah penanda semangat bangsa Indonesia untuk terus menanam ilmu, harapan, dan masa depan di mana pun warganya berada,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis yang diterima monitorindonesia.com, Jakarta, Kamis (23/10).

“Visi ini kini diwujudkan dalam Asta Cita 2024–2029, yang menuntun Indonesia menjadi bangsa mandiri, berdaulat, dan berkeadilan. Sejalan dengan itu, melalui arah kebijakan PU608, Kementerian Pekerjaan Umum mendorong pembangunan infrastruktur rakyat yang bukan hanya tangguh secara teknis, tetapi juga menghadirkan keadilan sosial dan kemanfaatan lintas generasi,” tutur Menteri Dody.

Sekolah Indonesia Luar Negeri Riyadh berada di Jalan Ar Radadi, Al Maather, Arab Saudi. Konstruksi sekolah dibangun di atas lahan seluas 7.507 m2 dengan bangunan 3 lantai untuk menampung sekitar 570 siswa. Bangunan sekolah dilengkapi dengan 17 ruang kelas, 15 laboratorium dan ruang praktik, serta fasilitas publik seperti masjid, perpustakaan, lapangan mini soccer, roof garden, Auditorium/hall bersama, dan area makan dilengkapi kantin. 

Sekolah ini mengusung konsep “School as Learning Community”, yaitu sekolah yang ramah anak, inklusif, dan terhubung dengan lingkungan sekitar. Setiap ruang di dalamnya dirancang sebagai tempat belajar yang inspiratif, di mana anak-anak Indonesia di Riyadh dapat tumbuh dengan bahagia dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. 

Sedangkan Sekolah Indonesia Luar Negeri Jeddah berdiri di atas lahan seluas 3.600 m2 yang berada di Al Andalus District atau sekitar 2 kilometer dari garis pantai, dan 12 kilometer dari King Abdulaziz International Airport. Bangunan sekolah ini rencananya menggantikan bangunan eksisting atau bangunan sekolah lama untuk jenjang SMA, setinggi 2 lantai yang telah berusia sekitar 20 tahun. 

Sekolah tersebut berada di kawasan strategis Kota Jeddah yang dikelilingi berbagai fasilitas pendidikan dan publik. Sekolah ini berada di antara Al Bayan Model School, Al Bayan National Schools, dan Riyadh Primary School, serta berdekatan dengan masjid dan pusat layanan kesehatan (medical center) serta  mudah diakses melalui tiga jalan utama, yakni Jalan Al Salehi, Jalan Al Bouraidi, dan Jalan Ibrahim Al Jaffali. 

“Pembangunan SILN Riyadh dan Jeddah ini bukan sekadar proyek fisik. Ia adalah simbol kehadiran bangsa Indonesia di luar negeri, simbol kasih sayang negara kepada warganya, dan simbol persahabatan abadi antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi,” kata Menteri Dody.

Menteri Dody juga menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Arab Saudi tidak hanya sebatas diplomatik antar pemerintah, tetapi hubungan batin antara dua bangsa yang diikat oleh iman, kehormatan, dan rasa saling menghargai.=

“Melalui pendidikan, kita membangun kepercayaan dan peradaban. Melalui SILN Riyadh dan Jeddah, kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia hadir di dunia bukan sekadar untuk berdagang atau bekerja, tetapi untuk belajar, berbagi, dan membangun masa depan bersama,” ujar Menteri Dody. 

Atas nama Pemerintah Indonesia, Menteri Dody menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas dukungan dan persahabatan yang tulus dalam pembangunan sekolah ini. Menteri Dody juga  berpesan agar pelaksanaan konstruksi sekolah dapat berjalan tepat waktu dengan mutu terbaik, sebagai bukti tata kelola yang baik dan kemajuan kedua bangsa.

“Hari ini kita tidak hanya meletakkan batu, tetapi menegakkan cita dan doa bangsa. Kita menanam nilai, semangat, dan keyakinan bahwa masa depan Indonesia akan selalu berakar pada ilmu pengetahuan dan akhlak mulia. Semoga dari sekolah ini lahir generasi yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak baik,” kata Menteri Dody.

“Dari tanah Riyadh yang penuh berkah ini, marilah kita teguhkan niat bahwa setiap langkah pembangunan adalah bentuk ibadah, dan setiap ruang yang kita bangun akan menjadi taman ilmu dan persahabatan,” tutup  Menteri Dody. 

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo SILN