DME Bakal Gantikan LPG, Bahlil Lapor ke Prabowo

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 9 November 2025 10:34 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia (Foto: Dok MI)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Pemerintah menempatkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai salah satu prioritas pemerintah. Langkah ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor Liquified Petroleum Gas (LPG).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan proyek tersebut kini menjadi prioritas untuk dipercepat realisasinya. Pemerintah berharap pada tahun 2026 produksi DME sudah dapat berjalan dan mulai memasok kebutuhan energi rumah tangga.

Bahlil mengatakan, proyek DME pun sudah dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto, Kamis (6/11/2025).

Dalam rapat tersebut, Bahlil menyebut, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya mempercepat pembangunan industri energi dalam negeri. Hal ini lantaran semakin banyaknya kebutuhan LPG di tahun mendatang.

"Kita tahu bahwa tadi kita baru habis resmikan Cilegon, itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan, di 2026, itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG. Tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (8/11/2025).

Sebagai gambaran, berdasarkan informasi dari Kementerian ESDM, dimethyl ether (DME) memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan LPG, baik dari sisi sifat kimia maupun fisikanya. Karena kesamaan tersebut, DME dapat menggunakan infrastruktur LPG yang ada sekarang, seperti tabung, storage dan handling eksisting.

Keunggulan lainnya, DME dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk bahan yang dapat diperbarui. Antara lain biomassa, limbah dan Coal Bed Methane (CBM). Namun saat ini, batu bara kalori rendah dinilai sebagai bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan DME.

Selain itu, penggunaan DME juga dipilih dengan mempertimbangkan aspek lingkungan. DME disebut lebih mudah terurai di udara, sehingga tidak merusak ozon dan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20%.

Penggunaan LPG setiap tahunnya menghasilkan emisi 930 kg CO2, nanti dengan DME hitungannya akan berkurang menjadi 745 kg CO2. Ini nilai-nilai yang sangat baik sejalan dengan upaya-upaya global menekan emisi gas rumah kaca.

Dari sisi performa, nyala api DME cenderung lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur.

Secara kimia, DME merupakan senyawa eter paling sederhana yang mengandung oksigen, dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

Topik:

dme pengganti-lpg kementerian-esdm