Setelah Dua Hari Pencarian, Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Pelajar Tenggelam di Sungai Brantas

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 9 April 2025 22:41 WIB
Proses evakuasi korban tenggelam di Sungai Brantas  oleh Tim SAR Gabungan. (Foto:Dok BPDB Blitar/MI)
Proses evakuasi korban tenggelam di Sungai Brantas oleh Tim SAR Gabungan. (Foto:Dok BPDB Blitar/MI)

Blitar, MI- Seorang pelajar asal Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas setelah tenggelam di Sungai Brantas pada Senin (7/4) siang. 

Evakuasi jenazah korban berhasil dilakukan setelah dua hari pencarian intensif oleh Tim Gabungan SAR yang melibatkan 45 personel dari berbagai instansi, termasuk BPBD Provinsi Jawa Timur, Polsek Srengat, PMI, relawan, dan masyarakat setempat.  

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berrtyanto, pencarian sempat terkendala cuaca ekstrem yang memicu hujan deras, memperlambat proses evakuasi.

“Kondisi alam menjadi tantangan, tetapi kolaborasi solid antarinstansi dan dukungan warga memungkinkan kami menemukan korban,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/4).

Ivong menambahkan, jenazah korban ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian, kemudian dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk pemeriksaan forensik.  

Kejadian bermula saat Safrian dan delapan rekannya mencari ikan di Sungai Brantas sekitar pukul 13.00 WIB. Korban diduga kelelahan saat berenang dari sisi utara ke selatan sungai, sebelum akhirnya hilang terseret arus. 

Operasi SAR melibatkan berbagai pihak, termasuk Banyu Mili Rafting dan MDMC, yang turun langsung menyisir aliran sungai. 

Ivong menyampaikan apresiasi atas sinergi tim dan masyarakat, sekaligus menekankan pentingnya peningkatan kesiapsiagaan bencana. 

Pihaknya juga mengimbau warga menghindari lokasi berbahaya dan mematuhi peringatan dini dari pihak berwenang. 

“Keselamatan harus jadi prioritas. Kami berharap insiden ini menjadi pembelajaran bersama,” pungkasnya.  (JK)

Topik:

Blitar