Hadapi Era AI, Disnakertrans Kab.Blitar Dorong Sertifikasi Barber Berskema 3 in 1 Lewat Program SANG KAPTEN

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 29 Juli 2025 18:47 WIB
Suasana saat pembukaan pelatihan, dihadiri Ketua APTI, jajaran Disnakertrans Kab.Blitar (Foto: JK-MI)
Suasana saat pembukaan pelatihan, dihadiri Ketua APTI, jajaran Disnakertrans Kab.Blitar (Foto: JK-MI)

Blitar, MI- Profesi barber atau tukang cukur kini memasuki babak baru di tengah gempuran teknologi dan kecerdasan buatan (AI). 

Guna menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan adaptif, Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menyelenggarakan program SANG KAPTEN (Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten), yang menyasar kalangan muda dengan fokus pada profesi barber.

Program ini secara resmi dimulai pada Senin 29 Juli dan akan berlangsung hingga 15 Agustus 2025. 

Pelatihan ini mengadopsi skema 3 in 1, yang mengintegrasikan pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), dan magang kerja di industri barbershop.

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Antonius Nanang Adi Putranto, menyatakan bahwa program ini adalah wujud konkret dari komitmen Pemkab Blitar dalam membekali angkatan kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini dan masa depan.

“Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi bentuk nyata dukungan terhadap misi pembangunan sumber daya manusia yang inklusif, unggul, dan adaptif sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2025–2029,” ujar Nanang saat membuka pelatihan di salah satu rumah makan di Desa Minggirsari.

Program ini didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), dan melibatkan 20 peserta, termasuk 5 di antaranya berasal dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI).

Ketua APTI Kabupaten Blitar, Suyoto, menyambut baik program ini dan berharap para petani muda yang ikut dapat memiliki keahlian tambahan di luar sektor pertanian.

Sementara, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Latip Usman, menjelaskan bahwa sertifikasi kompetensi dari BNSP menjadi bekal penting agar profesi barber tetap relevan di era AI.

“AI boleh saja hadir, tapi sentuhan manusia, kreativitas, dan konsultasi gaya rambut personal masih menjadi kekuatan utama seorang barber. Sertifikasi BNSP menjamin bahwa barber kita tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga siap mengadopsi teknologi,” ujarnya.

Menurutnya sertifikasi ini menjadi syarat penting diantara;

-Menjamin standar profesional yang dibutuhkan industri jasa kecantikan dan barbershop premium.

-Meningkatkan daya saing dengan menguasai alat dan tren berbasis teknologi, termasuk desain gaya rambut AI.

-Mendukung karier global dan membuka peluang wirausaha tersertifikasi secara nasional.

-Menjaga keunggulan human-touch di tengah dominasi layanan berbasis algoritma.

”Karena itu, Pemkab Blitar menempatkan profesi barber sebagai sektor strategis pelatihan tenaga kerja tahun ini. Program SANG KAPTEN diharapkan menjadi batu loncatan bagi generasi muda Blitar untuk memiliki keahlian yang terstandar, tersertifikasi, dan siap menembus pasar kerja nasional maupun internasional,” jelasnya.

Sebagai informasi, berikut rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan:

1. Pelatihan Vokasi: 29 Juli–8 Agustus 2025, bertempat di LPK Erlin Estetika International Institute, Blitar.

2. Sertifikasi BNSP: 8 Agustus 2025 oleh LSP PARAS – Surabaya, di LPK Smart Junior.

3. Magang Industri: 9–15 Agustus 2025, di barbershop mitra.

Menyongsong Profesi Barber yang Tahan Uji

Menurut data Asosiasi Barbershop Indonesia, industri cukur rambut mengalami pertumbuhan pasar hingga 30% per tahun. Meski AI mulai digunakan untuk prediksi tren dan pelayanan otomatis, kebutuhan akan barber yang bisa memberi layanan personal tetap tinggi hingga 2035. (JK/ADV)

Topik:

Pemkab Blitar Disnakertrans Kabupaten Blitar