Pelantikan GP Ansor Maluku Utara di Ternate, Gubernur Sherly Dorong Spirit Kebersamaan dan Pembangunan

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 10 Agustus 2025 19:42 WIB
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, bersalaman dengan Gubernur Malut Sherly Tjoanda, yang tampak mengenakan jaket Pemuda Ansor sebagai simbol sinergi dan dukungan terhadap gerakan pemuda di Maluku Utara (Foto: Biro Adpim Malut)
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, bersalaman dengan Gubernur Malut Sherly Tjoanda, yang tampak mengenakan jaket Pemuda Ansor sebagai simbol sinergi dan dukungan terhadap gerakan pemuda di Maluku Utara (Foto: Biro Adpim Malut)

Ternate, MI - Maluku Utara (Malut) kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga persatuan dan memperkuat pembangunan daerah melalui pelantikan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) masa khidmat 2024-2028 yang berlangsung di Gamalama Ballroom Bella Hotel, Ternate, Sabtu malam (9/8). Pada kesempatan tersebut, Gubernur Malut, Sherly Tjoanda, memberikan sambutan yang menguatkan spirit keberagaman dan kebersamaan, yang menjadi landasan pembangunan dan kemajuan Malut ke depan.

Gubernur Sherly dalam sambutannya menegaskan bahwa keberagaman bukanlah penghalang bagi masyarakat Maluku Utara, melainkan justru kekuatan utama yang harus dijaga dan dirawat bersama-sama. Ia mengingatkan semboyan daerah “Torang Samua Bersaudara” sebagai dasar untuk menjaga persatuan dan memupuk rasa kebersamaan dalam setiap upaya pembangunan di wilayah kepulauan ini.

“Kita di Malut punya semboyan ‘Torang Samua Bersaudara’, yang menjadi dasar bagi kita untuk bersatu membangun daerah ini. Keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang harus kita jaga bersama,” tegas Gubernur Sherly.

Lebih jauh, Gubernur menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Malut yang selama ini sering dianggap sebagai penonton dalam dinamika nasional. Ia berharap agar seluruh lapisan masyarakat termasuk GP Ansor dapat memperkuat keadilan ekonomi hingga ke pelosok dan pulau-pulau terluar serta perbatasan negeri.

“Kita ingin mendorong keadilan ekonomi bagi pemuda, hingga ke pulau-pulau terluar dan perbatasan negeri. Ini bagian dari upaya mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat Malut,” ujarnya.

Acara pelantikan yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Maluku Utara sekaligus Ketua Dewan Pembina GP Ansor, Sarbin Sehe, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H. Addin Jauharuddin, pejabat Forkopimda Malut, anggota DPD RI, wakil wali kota Ternate, tokoh Nahdlatul Ulama, hingga para rektor dan pimpinan OPD, berlangsung khidmat dengan berbagai sambutan dan penguatan visi organisasi kepemudaan ini.

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharuddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberadaan GP Ansor tidak hanya sebagai organisasi pemuda keagamaan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan di daerah. Ia mengingatkan sejarah panjang GP Ansor sejak berdiri pada 1934 dan menyerukan kesiapan organisasi untuk mendukung agenda besar pemerintah dalam menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 melalui pembangunan sumber daya manusia produktif.

“Saya berharap, dengan potensi besar yang dimiliki Malut seperti perikanan, perkebunan, dan pertanian, GP Ansor bisa berperan aktif dalam pembangunan daerah. Misalnya dengan menginisiasi pabrik pengolahan cengkeh, kelapa, ikan, dan hasil perkebunan lainnya untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi,” kata Addin.

Sebagai simbol komitmen bersama, Gubernur Sherly juga menerima penyematan jaket Banser kehormatan dari Ketua Umum GP Ansor, menandai sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dengan organisasi pemuda ini dalam memperkuat peran sosial dan ekonomi di Malut.

Sementara itu, pada Sabtu sore (9/8), GP Ansor Malut bersama Wakil Gubernur Sarbin Sehe meresmikan Kebun Ansor di Kelurahan Kastelah, Kota Ternate sebagai wujud nyata dukungan terhadap program swasembada pangan dan kemandirian pangan nasional. 

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen GP Ansor dalam mendukung visi besar Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas nasional.

Acara yang dihadiri oleh Pimpinan Pusat GP Ansor, Sekretaris Jenderal GP Ansor, perwakilan Polda Malut, Dinas Pertanian Malut, Dandrem Kota Ternate, serta masyarakat setempat, menandai sinergi antara organisasi kepemudaan, pemerintah daerah, dan aparat keamanan dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayah kepulauan seperti Malut.

Ketua GP Ansor Malut, Syarif Abdullah, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan penuh pemerintah daerah, khususnya Gubernur dan Wakil Gubernur Malut, terhadap berbagai program yang dijalankan GP Ansor.

“Di kesempatan ini ada beberapa hal penting yang saya sampaikan. Pertama, kami mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara, Ibu Gubernur dan Pak Wagub, atas suportnya kepada Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Maluku Utara,” ujar Syarif.

Syarif menegaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah merupakan modal utama bagi GP Ansor untuk berkontribusi lebih luas dalam membangun daerah dan menjawab program nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Bagi kami ini merupakan salah satu aset untuk terus menjaga dan merawat hubungan dengan pemerintah provinsi Maluku Utara sebagai pengabdian diri terhadap masyarakat Malut,” tambahnya.

Fokus utama GP Ansor ke depan, menurut Syarif, adalah ketahanan pangan dan penguatan ekonomi melalui Badan Usaha Milik Ansor (BUMA). Program ini dirancang untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat lokal sekaligus memperkuat kapasitas organisasi pemuda.

“Komitmen kami untuk melakukan penguatan ekonomi melalui pengembangan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) sebagai fokus utama,” jelasnya.

Selain itu, Syarif juga mengapresiasi dukungan masyarakat Kelurahan Kastelah yang membantu menyiapkan kegiatan tersebut, menegaskan bahwa keberadaan GP Ansor benar-benar hadir dan berperan aktif di tengah masyarakat Malut.

“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat Kota Ternate bahwa GP Ansor betul-betul hadir dalam kehidupan masyarakat di Maluku Utara,” tuturnya.

Wakil Gubernur Malut, Sarbin Sehe, hadir dan memberikan sambutan yang menegaskan pentingnya pemahaman visi besar Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan bagi seluruh keluarga besar Ansor dan Nahdlatul Ulama.

“Saya mengajak kepada seluruh keluarga besar Ansor dan NU secara umum, mari kita membaca pikiran Bapak Presiden Prabowo terkait dengan gagasan besar tentang ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan,” ujar Sarbin.

Sarbin menekankan bahwa gagasan besar tersebut harus menjadi semangat bersama agar gerakan pemberdayaan masyarakat dalam ketahanan pangan dapat diwujudkan secara nyata. 

Ia mengingatkan bahwa Maluku Utara, meskipun memiliki lahan pertanian luas, masih bergantung pada impor beras dari luar daerah, yang menjadi tantangan utama dalam ketahanan pangan.

“Maluku Utara memiliki lahan luar biasa, akan tetapi kita masih melakukan impor beras untuk mendatangkan dari luar untuk masuk di Maluku Utara,” ujar Sarbin.

Untuk itu, Sarbin berharap GP Ansor dapat menjadi motor penggerak kemitraan lintas sektor guna mengurangi ketergantungan impor bahan pangan, terutama dalam program makanan gizi gratis yang selama ini bahan bakunya masih diimpor.

“Saya berharap kepada GP Ansor untuk membangun bermitra kepada seluruh lintas sektor, saat ini hampir seluruh bahan baku pelaksanaan makanan gizi gratis semua masih didatangkan dari luar Malut,” katanya.

Wakil Gubernur juga menargetkan dalam enam bulan ke depan agar kebutuhan pangan untuk program gizi gratis di Malut tidak lagi bergantung pada impor luar daerah. Oleh karena itu, gerakan menanam dan bertani harus segera dikembangkan secara masif dan berkelanjutan.

“Pemerintah provinsi menargetkan di enam bulan ke depan kebutuhan makan gizi gratis tidak lagi melakukan impor dari luar daerah,” jelas Sarbin.

Sarbin mengingatkan pula pentingnya menjamin keberlanjutan pasar bagi produk pangan lokal agar petani tetap mendapatkan keuntungan dan produksi dapat terus ditingkatkan.

“Saya berharap kepada GP Ansor Maluku Utara untuk tidak hanya menanam, tetapi kebutuhan pasar juga harus terjamin,” tambahnya.

Lebih jauh, Sarbin meminta agar Pimpinan Pusat GP Ansor dapat melihat Indonesia secara utuh sebagai NKRI dan terus menyuarakan keberpihakan terhadap daerah kepulauan seperti Maluku Utara di forum nasional demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

“Maluku Utara merupakan daerah kepulauan dengan penduduk yang kecil dan memiliki tantangan tersendiri dalam pembangunan nasional. Kami berharap GP Ansor Pusat dalam forum-forum nasional dapat terus menyuarakan untuk keberpihakan bagi wilayah-wilayah kepulauan, agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa diwujudkan secara bersama,” pungkas Sarbin.

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menguraikan dua agenda utama gerakan nasional GP Ansor, yakni penguatan perekonomian melalui Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) dan gerakan patriot ketahanan pangan yang meliputi sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.

“Ini merupakan agenda yang urgen sekali di mana kami di seluruh Indonesia menggerakkan dua hal. Yang pertama adalah perekonomian dalam bentuk wadah bernama Badan Usaha Milik Ansor (BUMA),” ujar Addin.

Lebih lanjut, ia menegaskan gerakan ketahanan pangan bukan sekadar menanam, melainkan usaha menghidupkan kembali warisan leluhur dengan memanfaatkan lahan terlantar atau kurang optimal. Hal ini diyakini sebagai pilar penguatan ekonomi desa di bawah naungan koperasi Merah Putih.

“Bumi adalah warisan para leluhur, bumi adalah tempat kita berpijak untuk tempat kita hidup. Kemudian ini harus kembali diingat oleh seluruh komponen bangsa bahwa kita sudah saatnya memberdayakan seluruh aset lahan kita yang mungkin selama ini terlantar atau tidak dipergunakan,” tambahnya.

Addin optimistis pencapaian swasembada pangan nasional dapat terwujud melalui sinergi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Kita yakin dengan agenda pemerintah kemudian pemerintah daerah dan didukung sama masyarakat kita tentu bisa mencapai swasembada pangan,” tambahnya.

Ia juga mengajak seluruh pengurus GP Ansor dari tingkat wilayah hingga ranting untuk bergerak serentak memanfaatkan lahan yang ada dan membangun usaha bersama dengan semangat gotong royong sebagai modal utama mencapai tujuan besar organisasi ini.

“Apa yang kita lakukan ini bisa termotivasi dan kepada seluruh sahabat-sahabat Ansor dari mulai wilayah sampai ranting juga bisa bergerak secara serentak untuk mari kita memanfaatkan lahan yang ada ataupun kolaborasi dengan semua komponen untuk membuat usaha-usaha bersama,” jelasnya.

Dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan daerah dan bangsa, peran generasi muda sebagai agen perubahan sangat krusial. Anak-anak muda diharapkan mengambil peran strategis dalam mencari solusi atas berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

GP Ansor berkomitmen terus menggalang sinergi dengan pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat luas untuk menggerakkan program pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal, sehingga mampu menjadi motor penggerak perubahan positif yang membawa manfaat besar bagi Maluku Utara dan Indonesia.

“Karena saya percaya bahwa di tangan kolaborasi anak-anak muda inilah kemudian masalah daerah dan bangsa ini bisa diatasi apapun masalahnya,” tutup Addin. (Jainal Adaran)

Topik:

Gubernur Sherly GP Ansor Malut