Kemenkes dan WHO Akan Bangun Pusat Produksi Vaksin mRNA di Indonesia

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 30 Juli 2021 23:19 WIB
Monitorindonesia.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan membangun pusat produksi vaksin Covid-19 dengan teknologi nucleic acid, mRNA atau DNA di Indonesia. Menurut Budi, pusat produksi vaksin covid-19 tersebut akan mengembangkan metode pembuatan vaksin berbasis DNA dan mRNA. "Saya sedang dalam finalisasi dengan WHO untuk bisa membangun global hub untuk vaksin dengan teknologi nucleic acid, mRNA atau DNA di Indonesia," kata Budi dalam acara daring bersama Universitas Airlangga (Unair), Jumat (30/7/2021). Pemilihan teknologi itu, lanjut Budi, lantaran saat ini sistem kesehatan global dirasa perlu mengembangkan kedua teknologi itu untuk pembuatan vaksin covid-19. Budi kemudian mengajak para ahli biologi molekuler dari Unair untuk ikut membantu dalam melakukan sejumlah penelitian dan pengembangan vaksin covid-19 di Indonesia ini. "Saya sangat berharap, teman-teman ahli biologi molekuler Unair bisa bersama-sama dengan Kemenkes. Kita meyakinkan WHO dan juga mendorong agar penentuan global manufacturing hub untuk teknologi vaksin mRNA ini bisa dilakukan di Indonesia," tuturnya. Diketahui, saat ini teknologi vaksin yang dimiliki Indonesia lewat Bio Farma berbasis virus yang dilemahkan, serta berbasis protein, yaitu dari beberapa jenis protein virus kemudian dimasukkan ke tubuh manusia. Teknologi tersebut digunakan produsen vaksin Covid-19 Sinovac an Sinopharm dan AstraZeneca (adenovirus).Sementara dua vaksin lain yang banyak digunakan di Amerika Serikat maupun Eropa, yaitu vaksin dari BioNTech/Pfizer ataupun Moderna, menggunakan teknologi mRNA. #Pusat produksi vaksin mRNA di Indonesia

Topik:

Kemenkes WHO Pusat Produksi Vaksin mRNA