Hipertensi? Berikut 5 Kebiasaan Makan yang Salah

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 8 Mei 2022 11:00 WIB
Jakarta, MI - Tekanan darah tinggi (hipertensi) menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari kerusakan organ hingga penyakit jantung. Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi.  Merokok, sering stres, dan makan makanan yang salah dapat menyebabkan segudang masalah yang mengarah pada masalah ini. Dengan mengatasi pola makan yang salah, risiko peningkatan tekanan darah dapat dihindari. Kebiasaan makan yang menyebabkan hipertensi. Dilansir dari Eat This, Not That, berikut adalah 5 kebiasaan makan yang menyebabkan tekanan darah tinggi: 1. Tidak cukup mengonsumsi kalium Mengabaikan satu nutrisi penting dalam makanan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Ahli mengatakan, makanan tinggi kalium dengan makanan rendah natrium dapat membantu menurunkan tekanan darah. Untuk itu, American Heart Association (AHA) merekomendasikan hingga 4.700 miligram potasium per hari. 2. Terlalu banyak makan makanan olahan Makanan olahan biasanya mengandung lebih banyak natrium. Misalnya, sup kalengan dengan sup buatan sendiri atau saus salad yang dibeli di toko dengan saus salad buatan rumahan. Oleh sebab itu, terlalu banyak makan makanan olahan dapat mengakibat asupan natrium total bertambah dengan sangat cepat. 3. Terlalu banyak makan gorengan Makanan yang digoreng juga sangat terkait dengan hipertensi. Ada dua alasan utama mengapa gorengan dapat meningkatkan tekanan darah. Pertama, makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan kenaikan berat badan.  Kenaikan berat badan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah yang lebih besar. Berat badan ekstra juga memberi tekanan pada ginjal yang merupakan organ vital dalam mengatur tekanan darah. 4. Tidak mengonsumsi lemak sehat Jika ingin menjaga tekanan darah tetap normal, sebenarnya tidak perlu membuang lemak sepenuhnya. Makanan yang kaya akan lemak sehat (asam lemak tak jenuh), seperti minyak zaitun extra virgin, alpukat, ikan salmon, dan kacang-kacangan semuanya dapat membantu tubuh mengelola tekanan darah. Ini karena lemak sehat seperti asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dan senyawa konstriksi pembuluh darah dalam tubuh. 5. Terlalu banyak mengonsumsi garam Jika benar-benar memperhatikan tekanan darah, pastikan untuk tidak menggunakan banyak garam.  Pasalnya, garam mengandung natrium yang merupakan penyumbang utama penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Jadi, jika memiliki tekanan darah tinggi, harus segera mengontrol asupan garam.  Hindari memasukkan makanan yang mengandung banyak garam dalam daftar makanan sehari-hari.