Wamenkes Sebut Vaksin Covid-19 BUMN Bisa Digunakan untuk Booster

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 9 Juni 2022 17:55 WIB
Jakarta, MI - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut vaksin Covid-19 BUMN atau vaksin BUMN yang sedang dalam uji klinis saat ini sebagai vaksin primer atau vaksin dua dosis, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bisa digunakan menjadi vaksin booster. "400 juta angka vaksin, tapi kita nggak tahu kapan pandemi ini selesai. Kenapa bagus angkanya ini karena sero survei menunjukkan bahwa antibodi kita tinggi, kapan antibodi itu turun maka dibarengi dengan booster," ujarnya, Kamis (9/6). Sehubungan dengan hal itu, salah satu opsi atau pilihan alternatif, Kementerian Kesehatan memilih vaksin BUMN ini. Sementara untuk antibodi diketahui dari hasil survei serologi yang dilakukan Kemenkes bersama Universitas Indonesia (UI). "Salah satu di antara alternatif vaksin booster tersebut adalah vaksin produksi BUMN ini dan kita arahkan ke sana di samping vaksin primer untuk mereka yang belum divaksinasi," terangnya. Sebelumnya, Dante juga mengatakan jika angka antibodi masyarakat Indonesia meningkat hampir mencapai angka 100 persen sehingga angka kasus Covid-19 di Indonesia tidak terlalu naik secara signifikan. Terkait ketersediaan anggaran, Dante mengatakan anggaran untuk pembelian vaksin dalam negeri masih ada untuk tahun 2022 senilai Rp1,3 triliun. "Jadi ini kita akan serapkan semuanya ke vaksin Covid-19 BUMN senilai Rp1,3 triliun," ucapnya. Meski demikian, Dante menyampaikan ketersediaan vaksin Covid-19 BUMN ini untuk tahap selanjutnya akan dievaluasi, yakni setelah kecukupan untuk kebutuhan vaksin di Tanah Air terpenuhi, maka ada kemungkinan Kementerian BUMN melakukan ekspor ke negara yang memerlukan.