Pengurus KONI Didesak Mundur, Ada Apa

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 4 November 2021 12:32 WIB
Monitorindonesia.com – Pengurus KONI DKI didesak untuk mundur lantaran gagal membawa kontingen DKI meraih juara umum pada PON Papua XX. Menurut Ketua Koalisi Masyarakat Pemerhati Jakarta (Katar) Sugiyanto, seharusnya kegagalan meraih prestasi tertinggi di PON Papua membuat pengurus elit KONI sadar diri segera menanggalkan jabatannya. Kata dia, bila perlu sebelum diadakannya Musyawarah Nasional (Munas). “Sebagai wujud tanggung jawab, sebaiknya pengurus elit KONI DKI mundur tanpa perlu menunggu Munas KONI DKI digelar,” kata Sugiyanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/11/2021). Terlebih, Sugiyanto melanjutkan, DKI mendapatkan dukungan dana hibah paling besar dibandingkan pesaing lainnya yaitu mencapai Rp 410 milyar. Sementara Jawa Barat sebagai juara umum mendapatkan Rp 256 Milyar. Adapun Jawa Timur yang berada di peringkat ketiga hanya disuntik dana hibah Rp 210 Milyar. “Meski mendapatkan dana hibah besar, namun visi KONI DKI merebut kembali juara umum PON Papua XX kandas,” tutup dia. Seperti diketahui dari klasemen akhir perolehan medali di PON Papua XX kontingen Jawa Barat sukses mempertahankan gelar juara umum. Sementara DKI Jakarta menempati posisi runner-up. Jawa Barat yang juga juara umum di PON XIX 2016 lalu menjadi provinsi terbanyak perolehan medali emas di tahun ini. Provinsi ini menyabet 133 medali emas, 105 medali perak, dan 115 perunggu dari total keseluruhan 353 medali. Sementara posisi kedua ditempati Provinsi DKI Jakarta dengan perolehan 110 medali emas, 105 medali perak, dan 116 medali perunggu dan total keseluruhan sejumlah 301 medali. Uniknya Jakarta menduduki peringkat ini di saat-saat terakhir. Jawa Timur pun menyabet jumlah perolehan emas yang sama dengan Jakarta yakni 110 medali. Namun mereka tertinggal di medali perak dan perunggu yang masing-masing 89 dan 88 medali. (Zat)
Berita Terkait