Kasus Tewasnya AKBP Buddy: Dokter Forensik Ungkap Luka Memar dan Bagian Tubuh Putus

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 1 Mei 2023 19:41 WIB
Jakarta, MI - Dokter Forensik Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur mengungkap hasil visum Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang ditemukan tewas di rel bilangan Jatinegara pada Sebtu (29/4) lalu. Dikter menemukan luka memar dan bagian tubuh AKBP Buddy mengalami putus. "Kami menyimpulkan bahwa kekerasan yang terdapat pada tubuhnya yaitu akibat dari suatu kekerasan tumpul di mana kekerasan tumpul itu akibat dari bentuk benda yang memiliki kecepatan tinggi,” ujar Dokter Forensik Rumah Sakit Polri, Dokter Sri di Polres Jakarta Timur, Senin (1/5). AKBP Buddy usai ditemukan tewas langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri. Dokter Polri juga melakukan pemeriksaan lainnya untuk mengetahui AKBP Buddy positif narkoba atau tidak. "Hasilnya, kandung narkoba maupun alkohol dari urine negatif," katanya. AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas mengenaskan ditabrak kereta api di rel dekat Stasiun Jatinegara, Sabtu (29/4). Ia diduga bunuh diri dengan menabrakan diri ke kereta. “Untuk motif ini (bunuh diri) masih di dalami,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Stasiun Jatinegara, Sabtu (29/4). AKBP Buddy Towuliu dikatakan sudah lama menderita penyakit empedu. Ia diketahui sering diberi izin berobat, dan menjalani sejumlah tindakan medis untuk menyembuhkan penyakitnya. “Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jaktim menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit empedu, tentu ini menjadi bagian dari penyidikan” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Stasiun Jatinegara. Trunoyudo menceritakan, penyakit empedu yang diderita oleh AKBP Buddy Towuliu sudah kronis. Ia meminta izin langsung ke Kapolres selama dua minggu untuk melakukan operasi di RS Pondok Indah. “Jadi ada percakapan dengan Pak Kapolres, bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit, makanya beliau dua minggu lalu minta izin untuk operasi di RS Pondok Indah,” Ungkap Trunoyudo. Trunoyudo mengungkapkan sebelum tertabrak, pagi tadi AKBP Buddy Towuliu sempat masuk kantor di Polres Jaktim. “Hari ini tadi pagi ke kantor pagi ini, kebetulan di Porles Jaktim,” pungkasnya. Sebelumnya, Keluarga AKBP Buddy Alfrits Towoliu mengungkap sejumlah kejanggalan sebelum Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur itu ditemukan tewas. Paman AKBP Buddy, Cyprus A. Tatatli mengatakan keponakannya itu meninggalkan kantor menumpangi taksi online setelah menerima telepon. Setelah mendapat telepon, AKBP Buddy langsung bergegas pergi dengan menggunakan kendaraan taksi online dan bukan kendaraan pribadinya. Hal ini lah yang juga menjadi pertanyaan pihak keluarga. Setelah keluar dari Polres, AKBP Buddy ditemukan tewas di rel kereta diduga bunuh diri.[Lin]