Khan Maen, Utang Pinjol Warga DKI Jakarta Rp 10,5 Triliun

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 5 Juli 2023 03:37 WIB
Jakarta, MI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, masyarakat DKI Jakarta masih memiliki utang kepada Pinjaman online (pinjol) sebesar Rp10,5 triliun hingga April 2023. Pinjaman itu berasal dari 2,38 juta rekening atau akun pengguna pinjol. Terkait hal tersebut, Devie Rahmawati selaku pengamat sosial memberi tanggapan bahwa memiliki utang sebenarnya bukan lah hal yang salah. “Ini mungkin perlu diklarifikasi bahwa di DKI Jakarta itu outstanding pinjaman untuk P2P lending itu memang Rp10,5 triliun tapi yang TWP90 hanya 3,23% di bawah daripada nasional yang 3,36%,” ucap Ogi dalam RDKB OJK di Jakarta, Selasa (4/7). Ogi menjelaskan, berdasarkan data tersebut membuktikan bahwa DKI Jakarta saat ini menduduki provinsi kedua dengan masyarakat terbanyak yang menggunakan pinjaman P2P lending. “Jadi indikasinya berarti banyak masyarakat yang menggunakan pinjaman P2P lending dan DKI menduduki posisi nomer dua terbesar di seluruh indonesia, yang pertama itu di Provinsi Jabar itu sebesar Rp13,8 triliun tapi yang penting twp90 hari terkendali,” imbuhnya. Adapun, kinerja P2P lending pada Mei 2023 mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 28,11% yoy dari April 2023 yang tercatat 30,64%, menjadi sebesar Rp51,46 triliun. Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) naik menjadi 3,36%. Ogi menyatakan, posisi TWP90 saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan masa awal pandemi Covid-19 yang mencapai level 8,88%, di mana angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan batas threshold 5%. “Awal-awal pandemi Covid, itu TWP90 itu mencapai 8,88% dalam perjalanan waktu, tingkat TWP90 menurun di kisaran antara 2,8-3,3%, saat ini TWP90 di kisaran 3,36%, kami anggap itu masih cukup baik ya karena masih di atas 5% yang kita jadikan threshold TWP90 harinya,” ujar Ogi. (AL) #Utang Pinjol Warga DKI Jakarta