Pemprov DKI Jakarta Dinilai Belum Serius Menata Trotoar

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 24 Agustus 2023 22:52 WIB
Jakarta, MI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai belum serius menata dan memfungsikan trotoar dengan baik. Pasalnya, hak pejalan kaki nyaris hilang setelah adanya pembangunan taman di trotoar hingga si jalur kuning tabrak pohon besar dan tiang listrik. Bahkan trotoar pula dimanfaatkan untuk berdagang. "Sampai saat ini pemerintah pemerintah DKI Jakarta belum serius menata serta memfungsikan dengan baik trotoar dan jalur pemandu (guiding block) karena masih seringkali dimanfaatkan untuk kepentingan pedagang kaki lima, parkir atau tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Lebih prihatinnya lagi kok ada gitu taman di trotoar," ujar pengamat kebijakan publik, Fernando Emas, Kamis (24/8). Termasuk ketika ada ditemukan jalur jalur pemandu (guiding block) dibeberapa tempat membahayakan dan tidak menjadikan berfungsi dengan baik, karena jalurnya menabrak pohon hingga tiang listrik. "Saya berharap kontraktor yang tidak mengerjakan dengan baik jalur kuning seperti yang berada sekitar Stasiun BNI City diberikan sanksi oleh pemerintah DKI Jakarta dengan tidak lagi diberikan pekerjaan yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," harap Fernando. "Selain itu pengawas proyek tidak mengerjakan dengan baik tugasnya, sehingga juga sudah sepatutnya mendapatkan sanksi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," imbuhnya. Nasib Si Jalur Kuning Si Jalur kuning di trotoar atau jalur pemandu (guiding block) yang lokasinya tak jauh dari Stasiun BNI City Sudirman tabrak pohon besar dan tian listrik hingga nyaris tak nampak lagi. Pantauan Monitorindonesia.com, Senin (21/8) tepatnya Jalan Plaju Nomor 16, RT.10/RW.20, Kb Melati Kecamatan Tanah , Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta atau tak jauh dari Stasiun KA BNI City, jalur kuning itu menabrak pohon besar. Jalur kuning tampak rusak (Foto: Doc MI) Salah satu pejalan kaki, Anwar (27) menyangkan hal ini. Bahkan ia menilai Pemprov DKI Jakarta luput soal ini. “Saya mau ke Stasiun BNI City lewat sini (trotoar) ini gak bisa, terpaksa ya lewat bahu jalan. Agak hati-hati juga sih takut ketabrak kendaraan gitu. Saya yakin bukan hanya disini jalur kuning nyaris tak diperhatikan,” katanya saat ditemui Monitorindonesia.com. Selain itu, terdapat pula jalur kuning menabrak tiang listik tepatnya di Jalan Plaju nomor 13. Lebih miris dan prihatinnya ada jalur kuning nyaris tak nampak lagi. Jalur kuning tabrak tiang listrik (Foto: Doc MI) Jalur kuning nyaris tak nampak (Foto: Doc MI) Monitorindonesia.com mencoba membandingkan dengan jalur kuning di trotoar lainnya dengan menuju arah Timur. Ditemukan sangat rapi, bahkan tidak ada yang menabrak tiang listrik dan pohon yang begitu besar. Jalur Kuning di trotoar Dukuh Atas (Foto: Doc MI) Tepatnya di jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Lokasi ini memang sangat dikenal saat itu dengan nama Citayam Fashion Week. Jadi wajar saja pendestriannya tertata rapi, tak sama dibagian belakang (Jalan Plaju). Pembangunan Taman di Trotoar Ada pembangunan taman dipinggir jalan raya di wilayah Cipayung, Jakarta Timur. Hal ini dinilia selain mempersempit jalan raya, juga beresiko untuk pejalan kaki yang hanya disediakan jalur jalan kaki. Dua baris konblok kurang lebih lebarnya 20 cm. Bahkan pembuatan taman-taman dibeberapa titik jalan raya wilayah Cipayung tersebut terlihat tidak profesional. Pembuatan taman ini diinstruksikan Camat Cipayung, Panangaran dan Kasi Ekbang Eddy Sofyan. “Kami disuruh memungut/mencari bambu bambu untuk cerucuk penahan timbunan tanah urugan agar sejajar dengan aspal. Sebenarnya ini kan rawan juga, kalau musim hujan atau diinjak injak akan longsor juga. Selanjutnya nanti tanah tanah urugan ini akan tergerus masuk got dan kami lagi nanti yang akan membersihkan,” ujar pekerja seragam oranye kepada Monitorindonesia.com, Kamis (24/8). “Begitu juga tanah urukannya, kami disuruh nyari dimana saja. Tapi mau bagaimana? kami sih kerjakan saja apa kata pimpinan,” tambahnya. Dinas Pertamanan seharusnya dipimpin oleh orang yang mempunyai keahlian atau bisa menangani soal taman, agar kualitasnya baik dan dapat dipertanggungjawabkan. (Wan)