Keluarga Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang Minta Keadilan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 12 Mei 2024 17:19 WIB
Keluarga korban tewas  kecelakaan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok menangis di TPU Parung Bingung, Kota Depok, Minggu, 12 Mei 2024.
Keluarga korban tewas kecelakaan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok menangis di TPU Parung Bingung, Kota Depok, Minggu, 12 Mei 2024.

Jakarta, MI - Pemakaman korban kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di tempat pemakaman umum (TPU) Parung Bingung, Kota Depok, pada Minggu, 12 Mei 2024, terlihat sedih dan menangis sejadi-jadinyanya. 

Para orangtua dengan anggota keluarga lainnya melihat jenazah dijejer di pemakaman. Rencana dimakamkan bersama. Keluarga korban kecelakaan itu meminta pengemudinya agar diadili dengan hukuman yang setimpal.

"Apalagi diduga remnya blong penyebab kecelakaan berarti pemilik juga ikut terpaut kasus itu, selain sopir tentunya," kata keluarga dari Suprayogi, 63, guru yang menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat.

Karena itu, keluarga dari Suprayogi selaku guru menjadi korban kecelakaan meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas kasus ini. Pasalnya kecelakaan ini telah merenggut banyak korban jiwa.

"Kepada Bapak Kapolri untuk menindak lanjuti kasus ini secepat mungkin. Kami meminta keadilan seadil-adilnya," kata Karnain adalah adik kandung Suprayogi seusai melaksanakan pemakaman di TPU Parung Bingung, Kota Depok, Minggu (12/5/2024).

Karnain menyoroti dugaan penyebab terjadinya kecelakaan karena terjadinya rem blong dan kondisi bus yang tidak sesuai standar keamanan. Saat terjadi kecelakaan bus, ternyata seorang siswa SMK Lingga Depok sedang Live TikTok.

"Kami dari keluarga meminta kasus ini diusut tuntas, terutama ke perusahaan otobus (PO) bus," tambahnya.

Bus pariwisata Trans Putera Fajar diduga dalam kondisi tidak laik beroperasi. Karena itu, ujar Karnain, pihak keluarga sangat menyayangkan kejadian tersebut.

"Katanya kan mobilnya tidak laik, tetapi mungkin dipaksa dari perusahaan bus. Makanya, ini saya minta perusahaan mobilnya ditindak. Mobilnya enggak laik, kenapa kok dijalankan dan bawa penumpang?," kritiknya.

Atas kejadian kecelakaan Bus SMK di Subang, Pemkot Depok menyiapkan sebanyak 10 lubang liang lahat di TPU Pasir Putih.

Diketahui, kecelakaan maut itu terjadi pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB. Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG dalam perjalanan dari arah Bandung menuju Subang. Akibat peristiwa ini, sebelas orang meninggal dunia. (Sar)