Lima Tahun Kasusnya Gelap, Pelaku Pembunuhan Noven Tidak Diungkap, Orang Tua Korban Merasa Ada Kejanggalan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 23 Mei 2024 18:50 WIB
Orang tua siswi SMK Baranangsiang, Yubelia Noven Cahya Rejeki yang tewas dibunuh (Foto: Istimewa)
Orang tua siswi SMK Baranangsiang, Yubelia Noven Cahya Rejeki yang tewas dibunuh (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Kasus siswi SMK Baranangsiang, Yubelia Noven Cahya Rejeki, 18, tewas ditusuk pada 8 Januari 2019 silam masih belum terungkap pelakunya. Kasus kriminalitas menghilangkan nyawa itu masih tertutup. Orang tua menduga ada kejanggalan dalam proses penyidikan pengungkapan kasus ini.

Ayah Yubelia Noven Cahya Rejeki, Yohanes Bosco Wijanarko,  mengatakan, setelah lima tahun empat bulan kasus pembunuhan yang menimpa putrinya tersebut, penyidikannya vakum tidak kunjung terungkap.

Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon kini menemui titik terang. Namun kasus pembunuhan yang mengorbankan Noven putrinya di Bogor belum jelas titik terangnya.

"Merasa bahwa ini tidak ada kejelasan dan menemui titik terang terhadap kasus anak saya ini. Selama lima tahun ini tidak ada perkembangan," ujar Yohanes Bosco Wijanarko di kawasan Padasuka, Kabupaten Bandung, Kamis (23/5/2024).

Yohanes mengatakan, pihaknya merasa janggal dalam pengungkapan kasus pembunuhan anaknya. Padahal pelaku terekam jelas di CCTV.

"Ya saya merasa banyak kejanggalan karena di YouTube CCTV itu gambarnya jelas sekali koq merekam pelaku," ujarnya.

Sementara itu, Polresta Bogor menyatakan, pihaknya serius mengusut kasus pembunuhan terhadap Noven. Sekarang sudah diperiksa ulang empat saksi. Tapi
Yahanes merasa aneh kasus ini tidak selesai, padahal para saksi sudah menyebutkan sosok pelaku.

"Anehnya lagi, kayaknya itu kasus ini dilupakan atau ditutup-tutupi. Itu yang menjadi pertanyaan dan tanda tanya kami juga," ujarnya.

Pihak sekolah seolah-olah menjauh, kemudian menutup rapat-rapat dan siswa-siswi yang tadinya berani untuk mengungkap pelaku itu sekarang pada bungkam dan ketakutan.

"Kami meminta kapolri turun tangan untuk mengungkap pelaku pembunuhan anak saya dan menghukum seberat-beratnya," katanya sambil bermohon kepada Kapolri, Jenderal Sulistio Sigit Prabowo.

Sementara itu, Ibunda Noven, Kornelia Lucia Fitri Sasta R, menilai tidak ada bantuan yang diberikan pihak sekolah setelah anaknya dibunuh. "Semenjak kejadian itu tidak lama mereka (sekolah) tidak mau terbuka atau apa. Sama sekali mereka tidak ada bantuannya untuk mencari cara agar kasus ini cepat terselesaikan," ujar Kornelia.(Sar)