36,4% Publik Enggan Divaksin Covid-19

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 18 Juli 2021 20:15 WIB
Monitorindonesia.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan bahwa sebanyak 36,4% publik yang belum divaksin enggan melakukan vaksinasi virus Corona atau Covid-19. “Dari yang belum divaksin, masih banyak yang belum bersedia divaksin ada 36,4%, dari 82% dari masyarakat yang belum divaksin. Ini tantangan bagi program vaksinasi pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam rilis surveinya, Minggu (18/7/2021). Djayadi melanjutkan mengatakan, tim survey menanyakan apakah mereka sudah melakukan vaksinasi, hasilnya sama dengan update vaksinasi 6 Juni lalu, 7,5% masyarakat yang telah mendapatkan 2 dosis vaksin, dan 9,9% yang baru mendapatkan 1 dosis vaksin. Yang mengaku belum divaksin ada 82,6%. Sejumlah alasan masyarakat tidak bersedia divaksin. Alasannya pertama karena takut akan efek samping vaksin 55,5%, menganggap vaksin tidak efektif 25,4%, merasa badannya sehat-sehat saja 19%. “Itu 3 alasan terbesar. Di luar itu meragukan kehalalannya (9,9%), merasa takut akan membayar untuk memperoleh vaksin itu (8,7%), kalau sudah banyak yang divaksin maka saya tidak perlu divaksin (4,1%),vaksin hanya akal-akalan perusahaan farmasi untuk mendapatkan untung (3,8%), dan alasan lainnya,” jelas Djayadi. Diketahui, survei ini dilakukan dengan telepon pada 20-25 Juni dengan basis respondennya yang terpilih secara acak berdasarkan survei LSI selama 3 tahun terakhir. Ada 7.477 yang berhasil telepon, ada 1.200 responden yang berhasil diwawancarai. Secara umum sampel ini menggambarkan karakteristik secara nasional. Survei ini memiliki margin of error (MoE) sekitar ±2.88% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.[Lin]

Topik:

Covid-19 Vaksin Publik