Anis Matta Minta Data Kematian Covid-19 Tak Dihapus, Kredibilitas Taruhannya

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Agustus 2021 07:10 WIB
Monitorindonesia.com - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta menyatakan bahwa penghapusan data kematian Covid-19 dapat menciderai kredibilitas Indonesia di mata dunia internasional. Apalagi data kematian akibat Covid-19 merupakan data standar dunia, seluruh negara terutama negara G20 melaporkannya secara harian. “Nah, bila Indonesia tidak menyertakan data kematian tersebut, kredibiltias Indonesia dapat terciderai, Indonesia bisa tidak diakui mengikut standar pelaporan WHO," kata Anis Matta saat memberikan pengantar Gelora Talks dengan tema “Waspada! Ancaman Covid-19 Merambah Pedesaan”, Rabu (11/8/2021).  Diskusi ini menghadirikan narasumber Kasubbid Tracing Satgas Covid-19 dr Koesmedi Priharto Sp.OT M.Kes, Pakar Kebijakan Bioteknologi dan Kesehatan  IPMI Business School  Sidrotun Naim, M.P.A., Ph.D, serta Ahli Epidemiologi Lapangan, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo  Seperti diketahui, Menko Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Panjaitan pada Selasa (9/8/2021) mengumumkan pemerintah memutuskan untuk tidak mengeluarkan angka kematian warga terinfeksi virus corona dari indikator penilaian Covid-19. Alasannya, karena alur data pencatatan kematian di Indonesia masih belum real time. Pemerintah beralasan kematian yang diumumkan harian oleh pemerintah, bukan kumulatif kasus di hari yang sama, melainkan sumbangan beberapa kasus kematian yang terjadi di beberapa hari sebelumnya.  Melanjutkan pernyataannya, Anis Matta menyarankan kepada pemerintah agar data kematian tersebut seharusnya diperbaiki sesegara mungkin, bukan kemudian dihapuskan dalam pelaporan data harian Satgas Covid-19  "Seharusnya pemerintah memperbaiki data yang bermasalah tersebut secepatnya sehingga data tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan validasi penangganan pandemi dan konsekuensi data tersebut berguna menentukan kebijakan pemerintah yang tepat untuk masa depan," ujarnya lagi.  Bahkan, mantan Wakil Ketua DPR RI itu  mengingatkan bahwa Indonesia harus mengirim sinyal baik kepada dunia internasional bahwa prinsip keterbukaan, kejujuran dan transparansi selalu diterapkan dalam penanganan Covid-19 selama ini.  "Indonesia memiliki persoalan data yang perlu diperbaiki tidak hanya dalam data kematian Covid, juga data yang menyangkut testing, tracing dan treatment sehingga dunia tidak perlu ragu akan kredibilitas data Indonesia karena sebagai negara demokrasi Indonesia menganut prinsip keterbukaan, kejujuran dan transparansi yang selalu diterapkan dalam penanganan Covid-19 selama ini," demikian Anis Matta. (Ery)

Topik:

data kematian