Pemerintah Diminta Umumkan Hasil Investigasi Kebocoran Data Aplikasi Pedulilindungi

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 4 September 2021 15:10 WIB
Monitorindonesia.com - Kalangan DPR mendesak pemerintah menjamin keamanan data pribadi pengguna aplikasi PeduliLindungi. Apalagi PeduliLindungi merupakan aplikasi yang digunakan banyak orang di tengah pandemi Covid-19 sehingga tidak sepatutnya bocor ke publik. "Aplikasi ini digunakan oleh banyak orang dan memiliki data-data krusial yang tak boleh bocor ke pihak tak bertanggung jawab," ujar Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus dalam keterangannya, Sabtu (4/9/2021). Sebelum aplikasi PeduliLindungi bocor, juga laporan kebocoran data pribadi pengguna Health Alert Card atau eHAC yang dipakai untuk skrining perjalanan warga.Pihak pemerintah membantah ada kebocoran, namun Guspardi meminta untuk dijelaskan kepada publik hasil investigasi dugaan kebocoran data eHAC tersebut. "Jangan hanya sekedar mengumumkan bahwa aplikasi eHAC tidak digunakan lagi dan diganti dengan aplikasi PeduliLindungi," kayanya. Guspardi juga meminta pemerintah memperhatikan laporan masalah aplikasi PeduliLindungi seperti data vaksin yang hilang dan data yang tidak sinkron. Hal ini tentu berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat pada aplikasi yang dikeluarkan pemerintah. Pemerintah diminta segera melakukan perbaikan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip perlindungan data pribadi dan menyiapkan keamanannya dengan matang. Sehingga masyarakat merasa yakin menggunakan aplikasi pengganti PeduliLindungi benar-benar aman. "Pemerintah harus pula melakukan proses audit terhadap semua sistem penyimpanan data serta mendorong kerja sama terpadu antar pengelola data maupun ahli IT dengan Komeninfo dan BSSN. Karena keamanan data pribadi merupakan tanggung jawab penuh pemerintah yang mengumpulkan dan mengelola data masyarakat. Supaya kebocoran data tidak terus berulang dan merugikan masyarakat," tandasnya.[lin]

Topik:

-