Konservasi Mangrove Salah Satu Simbol Perbaikan Pemulihan Lingkungan

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 14 November 2021 11:33 WIB
Monitorindonesia.com - Konservasi mangrove merupakan salah satu simbol dari perbaikan pemulihan lingkungan, yang menjadi prioritas pemerintah beriringan dengan pembangunan nasional. Karenanya, upaya melakukan rehabilitasi dan konservasi mangrove, terus dilakukan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara masif. Demikian dijelaskan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kepada wartawan, saat melakukan pematangan rencana kesiapan Showcase Konservasi Mangrove dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Provinsi Bali, Sabtu kemarin (13/11/2021), bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Harimulyono dan Gubernur Bali Wayan Koster beserta jajaran teknis, para pejabat Eselon I dan Akademisi. Lanjut Menteri Siti, Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi, bekerja serius dalam upaya pemulihan lingkungan termasuk mangrove. Showcase Konservasi Mangrove untuk agenda G20 merupakan penegasan kepada semua pihak dan dunia bahwa aktualisasi walk the talk atau bukti bahwa kerja pemulihan secara konkret dilaksanakan di Indonesia. "Upaya konservasi hutan dan mangrove di Indonesia senantiasa menjadi perhatian dunia. Nanti ketika pertemuan KTT G20 2022 yang akan dilangsungkan di Indonesia, tentang lingkungan dan khususnya mangrove akan menjadi bagian penting pesan Bapak Presiden kepada para pemimpin negara lain," tambahnya lagi. Sebagai informasi, kawasan konsevasi mangrove yang terjaga dengan baik dapat memberikan manfaat secara ekonomi dan ekologi. Mangrove dapat menjadi tempat hidup biota laut bernilai ekonomis penting bagi masyarakat. Selain itu, mangrove juga banyak dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata oleh masyarakat sehingga dapat memberikan mata pencaharian. Bali yang indah dan menjadi titik atraksi wisata dunia perlu menjadi lebih baik lagi, lebih sempurna dengan penghijauan dan keasrian alam dengan sentuhan penataan kota dan jalan kota yang indah selain berfungsi baik sebagai prasarana jalan. Jalan tol menjadi perhatian untuk lebih hijau dan lebih asri. Ekosistem mangrove Tahura Ngurah Rai dengan cover atau tutupan vegetasi yang bagus menyimpan perjalanan sejarah panjang sejak tahun 1927 dan untuk itu akan dilengkapi dengan pusat persemaian yang menarik dalam bentuk smart nursery diantaranya didukung teknologi digital. Hadir dalam rapat selain Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono, Gubernur Bali, Wayan Koster, Duta Besar dan utusan tetap Indonesia untuk PBB, Dian Triansyah serta para pejabat dari Kementerian LHK dan Kementerian PUPR. Termasuk perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta para ahli mangrove dan penasehat senior menteri LHK dan staf khusus Menteri, juga Dirut Jasa Marga dan unsur-unsur profesional perencanaan dan akademisi serta aktivis dan pejabat Pemda Provinsi Bali. Rapat dilanjutkan dengan peninjauan lapangan terutama kawasan Mangrove Conservation Forest di Taman Hutan Raya Ngurah Rai dan kompleks persemaian DAS dan Balai Penelitian Keramik BPPT yang berada dalam satu kompleks, untuk mendalami situasi kompleks serta kemungkinan spot-spot yang akan menjadi titik perhatian atau reference point dalam acara-acara pada kegiatan yang penting sebagai showcase KTT G20 yang khusus dengan pesan lingkungan yang sangat kuat. (Ery)